SuaraJogja.id - Sosok Musni Umar menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen usai dirinya membuat sebuah pernyataan yang di dalamnya terdapat istilah jembut Anies.
Hal itu lantas mengundang perhatian publik, nama Musni Umar kerap disandingkan dengan istilah jembut Anies, yang menurut pengakuannya itu merupakan sebuah kesalahan dalam penyampaiannya.
Namun kontroversi ini bukanlan kejadian pertama yang menyeret nama Musni Umar dan menjadi sasaran empuk publik di media sosial. Kata jembut Anies merupakan kontroversi kesekian kali yang dilakukan oleh dirinya.
Berikut sederet kontroversi dari sosok Musni Umar dari penyebutan istilah jembut Anies hingga kontroversi yang pernah ia alami sebelumnya.
Baca Juga:Niat Bertemu Ulama, Izin Safari Anies Baswedan di Aceh Terhalang Taman Kota Yang Direnovasi
Jembut Anies
Dalam sebuah cuitannya, Musni Umar membuat sebuah pernyataan terkait survei capres pada tahun 2024 mendatang. Ia menyebutkan jika pasca Partai Nasdem mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres pada pesta politik yang akan datang, elektabilitas Anies tertinggi ketimbang nama-nama yang disebut-sebut akan ambil bagian dari pencalonan presiden 2024.
Namun sangat disayangkan, di tengah cuitannya yang berusaha mengangkat nama Anies Baswedan, Musni Umar malah membuat sebuah istilah yang dapat mencuri perhatian publik. Ia menyebutkan sebuah istilah jembut Anies dalam cuitan tersebut.
"Perang survei. Ada lmbg survei sebut Nasdem nyungsep (tersungkur) pasca capreskan Anies. Ada pl yg sbt Nasdem melejit pasca Capreskan Anies. Anies tertinggi elktbillts. Dsr sy menilai fenomena sosial. lautan mnsia jembut Anies di setiap daerah, mustahil tdk beri efek elektabilitas," tulis pria kelahiran Kendari Sulawesi Tenggara ini.
Beri Bocoran Terkait Tim Buzzer Anies
Pada kesempatan sebelumnya, Musni Umar juga sempat menjadi bulan-bulanan publik media sosial usai dirinya diklaim telah membocorkan tim buzzer Anies.
Hal itu merujuk pada cuitannya yang menarasikan tentang pertemuan dirinya bersama para relawan Anies yang dipersiapkan untuk persaingan pemilihan Presiden pada tahun 2024 mendatang.
Dalam cuitannya tersebut, Musni Umar menyebutkan nama Dr. Sulhatan yang memfasilitasi pertemuan dengan tim yang nantinya akan mengelola media sosial tentang Anies.
Gelar Profersornya Tak Tercatat dalam Keputusan Menteri atau Presiden
Beredar kabar jika gelar profesor yang disematkan dalam nama Musni Umar tidak tercatat dalam keputusan Menteri atau Presiden. Dirinya mengakui akan hal itu, namun Musni Umar tak terima saat diolok-olok sebagai profesor palsu oleh kalangan netizen.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia