Dukung Zero Emisi, PLTN Ditargetkan Bisa Selesai 2039

Pengaturan izin PLTN pun sudah diatur pemerintah.

Galih Priatmojo
Senin, 05 Desember 2022 | 11:23 WIB
Dukung Zero Emisi, PLTN Ditargetkan Bisa Selesai 2039
Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Bapeten Haendra Subekti. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id -  Pemerintah mentargetkan pembangunan  Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) bisa dilakukan pada 2039 mendatang. Target ini mendukung upaya pemerintah dalam mencapai karbon netral atau net zero emisi serta ketahanan energi nasional.

"Dari skema energi transisi sejauh yang disampaikan pada saat presentasi nuklir itu targetnya di 2039," ujar Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Bapeten Haendra Subekti dalam diskusi "Mempersiapkan PLTN sebagai Opsi Energi Baru dan Terbarukan Menuju NZE dan Indonesia Mandiri Energi" di UGM, Sabtu (03/12/2022).

Menurut Hendra, Kementerian ESDM sejak 2022 ini menyiapkan Net Zero emission (NZE). Kebijakan ini sudah dibahas dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pengaturan izin PLTN pun sudah diatur pemerintah. Antara lain melalui Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Baca Juga:Ganjar Bangun 2.352 Desa Mandiri Energi, Jateng Jadi Provinsi Percontohan Pengembangan Energi Baru Terbarukan Nasional

Bapeten pun sudah menyiapkan regulasi infrastruktur penyelamatan nuklir. Tak hanya tahap evaluasi tapak namun juga lokasi pembangunan PLTN yang harus memenuhi syarat.

"Tidak boleh di daerah yang seismik atau tingkat kegempaannya tinggi. Penyiapan infrastruktur penyelamatan nuklir itu regulasi kenukliran sudah cukup lengkap," jelasnya.

Selain uji tapak, Bapeten harus bisa memastikan konstruksinya sesuai desain yang disiapkan. Juga uji coba untuk mencoba performa PLTN hingga bisa digunakan.

"Sekarang tinggal siapa yang mau investasi, PT PLN sampai sekarang programnya masih belum clear terhadap nuklir, tetapi sebagai informasi sekarang ini sudah ada beberapa pihak swasta yang tertarik," tandasnya.

Sementara Staf Ahli Bidang Iptek Dewan Ketahanan Nasional Hendri Firman Windarto mengungkapkan target pembangunan PLTN seharusnya bisa lebih cepat sebelum 2039. Hal ini penting agar upaya zero emisi bisa segera diterapkan.

Baca Juga:Promosi Besarnya Potensi Energi Baru Terbarukan Saat Tutup B20 Summit 2022 di Bali, Jokowi: Sampai 434 Ribu Megawatt!

"Kita seharusnya ambil momentum lebih cepat," tandasnya.

Rencana PLTN memang sudah dicanangkan sejak tahun 1965 oleh Presiden Soekarno. Bahkan Soekarno membentuk LAPAN dan BATAN agar bangsa ini mampu menguasai antariksa dan nuklir.

Namun sampai saat ini rencana pembangunan PLTN belum terwujud. Hal ini yang jadi perhatian Dewan Pertahanan Nasional.

"PLTN terus didengungkan terbangun, agar bangsa ini bisa maju dan memiliki ketahanan energi. Ini penting untuk Nett Zero Emission, juga karena kita negara kepulauan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini