"Ya sekitar belasan [siswa]. Tapi intinya hanya tiga. Tapi teman yang mendengar [suara histeris] ikut takut," terangnya.
Ia juga ditanya, perihal adanya kemungkinan siswa yang merasa pusing sampai dibawa ke UKS, merupakan siswa yang pernah kesurupan kala study tour ke Bali. Tetapi keterangannya seolah membantahnya.
"Itu cuma takut," ucap Hadi.
Kondisi itu mendorong sekolah memulangkan siswa lebih awal.
"Nggih (iya) [dipulangkan lebih awal]. Supaya tidak menular ke yang lain, jadi kami belajar di rumah dulu," kata dia.
Ia juga membenarkan informasi mengenai adanya relawan TRC ikut membantu menenangkan dan mengevakuasi siswa.
"[TRC] ikut. Dan ada bebrapa ustaz ikut membantu," tandasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Cangkringan, AKP Cerryn Nova mengatakan, pagi tadi pihaknya ditelepon oleh kepala sekolah.
Mereka meminta bantuan kepada anggota kepolisian setempat. Karena tiba-tiba sejumlah siswa di sekolah mereka merasa lemas, pusing dan beberapa di antaranya menangis, di tengah pelaksanaan upacara.
"Sekarang sudah sehat dan dipulangkan," terangnya, lewat sambungan telepon.