SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejumlah sejumlah guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 12-19 Januari 2023.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 15 kali ke arah barat daya tepatnya ke hulu Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Disampaikan Agus, suara guguran sempat terdengar dari Pos Babadan dan Pos Kaliurang sebanyak 15 kali dengan intensitas kecil hingga besar.
Baca Juga:Merinding! Kisah Sofi dan Band Konser Religi di Kaki Gunung Merapi
Dalam pekan pergantian tahun ini, kata Agus, teramati adanya perubahan dari kubah barat daya dan kubah tengah. Perubahan itu terkait dengan penurunan volume kubah kedua kubah lava.
"Volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 meter kubik sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.267.400 meter kubik," ujarnya.
Dari catatan BPPTKG intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Terutama untuk kegempaan guguran dan vulkanik dalam.
BPPTKG mencatat dalam sepekan terakhir ini kegempaan Gunung Merapi di antaranya tercatat 743 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 10 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 52 kali gempa Fase Banyak (MP), 365 kali gempa Guguran (RF), 4 kali gempa Hembusan (DG), dan 11 kali gempa Tektonik (TT).
"Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," ucapnya.
Baca Juga:Alami Peningkatan Vulkanik, Gunung Merapi Sempat Luncurkan Guguran Lava
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 41 mm/jam selama 160 menit di Pos Babadan pada tanggal 14 Januari 2023. Sempat dilaporkan adanya penambahan aliran di Kali Gendol.
- 1
- 2