Dosen UII Yogyakarta yang Hilang Sempet Terdeteksi di Boston, Fathul: Kalau Mas Rafie Sudah Siap, Lapor Ke Komjen

Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama dikabarkan hilang

Galih Priatmojo
Senin, 20 Februari 2023 | 14:48 WIB
Dosen UII Yogyakarta yang Hilang Sempet Terdeteksi di Boston, Fathul: Kalau Mas Rafie Sudah Siap, Lapor Ke Komjen
Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama dilaporkan hilang kontak setelah mengunjungi University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia. [ANTARA]

SuaraJogja.id - Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang dikabarkan  hilang, sempat terdeteksi berada di Boston, Amerika Serikat.


Rektor UII Prof.Fathul Wahid menjelaskan, temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP), pada 13 Februari 2023.


Namun, kata Fathul, lokasi keberadaan Ahmad di Boston tidak diketahui secara pasti.


Selain itu, pihak UII juga belum mengetahui misi atau alasan mengapa Ahmad menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia. Hingga kini, yang bersangkutan belum dapat dihubungi.

Baca Juga:Terlacak Masuk Boston AS, Dosen UII Tidak Hilang, Tapi Ubah Rute


"Menurut data setempat, ada pergerakan keluar dari bandara atas nama Rafi. Dan menggunakan paspor dengan nomor yang sama," kata dia, Senin (20/2/2023).


Kini, UII masih belum mengetahui secara pasti posisi AMRP di Boston dan membutuhkan waktu untuk melacaknya.


Selain itu, pihaknya juga berkontak dengan Komjen setempat.


"Untuk meminta 'Ketika nanti mas Rafie sudah siap, lapor ke Komjen' dan mohon dibantu kepulangan," terangnya.


Ia juga sudah berkoordinasi dengan Direktur Perlindungan WNI di Kemenlu RI, dengan maksud yang sama. 

Baca Juga:Update Terkini Dosen UII Hilang Usai Tugas Di Norwegia, Terlacak Masuk Amerika Serikat!


"Kami bekerja sama dan berharap ikhtiar ini mendapatkan hasil yang baik," tuturnya.


Sepengetahuan Fathul, AMRP merupakan dosen yang kerap memiliki project internasional, tak terkecuali di UII.


AMRP juga masih memiliki visa Amerika dan sudah beberapa kali ke Amerika untuk menyelesaikan project internasional. Sehingga ia menekankan, bahwa hilangnya jejak AMRP adalah kasus khusus dan kali pertama terjadi di UII.


Fathul mengaku juga sedang mencari tahu terkait informasi beredar, kalau tiket ke Boston telah dibeli oleh AMRP dari jauh hari.


"Itu yang juga perlu kami pastikan," sebutnya.


Ditanya soal ketidaktahuan kampus, atas tindakan Rafie yang memindahkan rute penerbangan (sampai AMRP berada di Boston, bukan langsung terbang ke Indonesia), Fathul kembali memberikan penegasan.


"Kalau kami tahu, kami tentu tidak akan melaporkan ke polisi [sebagai] 'orang hilang'. Kami tidak tahu dan kami juga belum tahu motifnya apa. Sehingga kami belum bisa memberikan informasi pasti terkait itu," imbuh dia.


Fathul menyatakan, tak banyak materi yang bisa ia sampaikan terkait hilangnya AMRP. Pasalnya, saat ini misi UII adalah membawa AMRP pulang kembali ke Indonesia. 


"Apapun itu, kami pasti mempelajari masalahnya apa. Sehingga jangan sampai itu malah membatalkan atau menghalangi niat kami, untuk memulangkan mas Rafie kembali ke Indonesia," terangnya.


Sebelumnya diketahui, AMRP atau Rafie dilaporkan hilang usai mengikuti berbagai rangkaian kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia. 


Ia masuk dalam tim UII yang beranggotakan empat orang. Termasuk Fathul, mereka terbang ke USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas melalui dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.


Namun, hingga kini Rafie belum diketahui keberadaannya secara pasti.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini