SuaraJogja.id - Monumen Jogja Kembali (Monjali) sebagai salah satu bangunan untuk menghormati kepada pahlawan dan Tentara Nasional Indonesia dalam menjaga kedaulatan NKRI, terus mengingatkan jasa pahlawan Indonesia.
Bertepatan dengan Serangan Umum 1 Maret, Monjali serta Divisi Panjat Tebing Mapala UPN Veteran Yogyakarta membuat kegiatan pada Rabu (1/3/2023) pagi.
Mapala UPN memasang Kamera Lubang Jarum di puncak kerucut Museum Monjali. Kamera ini akan dipasang selama satu bulan untuk merekam lintasan matahari.
"Jadi kita juga berusaha mengingatkan bahwa Monjali yang sarat dengan perjualan pahlawan memiliki nilai-nilai pada sejarah Serangan Umum 1 Maret ini," terang Zaini Mansur perwakilan penyelenggara dihubungi, Rabu.
Baca Juga:Mobil Terbakar Dekat Pintu Masuk Monjali, Pengemudi Sempat Cium Bau Bahan Bakar
Menurutnya, Monjali sebagai bangunan yang ada di Garis Imajiner Yogyakarta juga memiliki nilai sejarah dan astronomi. Mengingat ada sumbu filosofis Yogyakarta yang membelah dari Gunung Merapi hingga Pantai Selatan.
Zain mengatakan, bertepatan dengan Serangan Umum 1 Maret, pihaknya juga sekaligus mengkampanyekan #MemotretMatahari.
Memotret lintasan ekuator matahari ini lanjut Zaini dilakukan di 500 titik di seluruh Indonesia dengan menggunakan kamera lubang jarum (pinhole) dan metode solargraphy.
"Ini juga merupakan bagian dari program #RekamMatahari. Kegiatan ini juga memperingati Tahun Astronomi Indonesia 2023, menyambut fenomena gerhana matahari total [20 April 2023], dan merayakan Hari Pinhole Internasional [30 April 2023]," kata dia.
Baca Juga:Gara-Gara Ini, Perempatan Monjali Disamakan dengan Situs Judi Bola