SuaraJogja.id - Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia wilayah Kabupaten Sleman, memberikan penjelasan mengenai kabar viral adanya umat Hindu yang tidak dibolehkan berdoa di kompleks Candi Ijo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.
Ketua PHDI Sleman, Alit Mertayasa, mengatakan, video yang diunggah tersebut adalah video pribadi si pengunggah yang bersangkutan dan tidak mewakili mereka umat Hindu pada umumnya. Selain itu, video itu muncul dikarenakan ketidaktahuan si pengunggah mengenai pengelolaan dan pemanfaatan candi yang ada di Kabupaten Sleman.
Pihaknya juga menyayangkan video tersebut demikian cepat viral, sehingga memberikan beberapa asumsi atau perkiraan-perkiraan dari penontonnya.
"Pemanfaatan candi khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Sleman telah melalui suatu proses, di mana diketahui bahwa selama ini candi tersebut dilindungi oleh pemerintah melalui UU Cagar Budaya," ujarnya, Selasa (9/5/2023).
Baca Juga:Memanjakan Mata, Indahnya Spot Sunset di Candi Ijo
"Oleh karenanya, baik sebagai umat Hindu ataupun masyarakat secara umum yang ingin memanfaatkan candi tersebut untuk berbagai kegiatan, perlu memperoleh izin," lanjutnya.
Alit menambahkan, izin dimaksudnya agar perlindungan terhadap candi-candi yang merupakan persembahan dari para leluhur -bagi generasi sekarang dan akan datang- itu, dapat terpelihara dengan baik.
Oleh karena itu, melalui SKB 3 menteri dan 2 Gubernur, telah menyepakati bahwa hanya Candi Prambanan yang diizinkan untuk dimanfaatkan sebagai tempat ibadah oleh umat Hindu seluruh dunia.
"Saya sampaikan sekali lagi, hanya Candi Prambanan yang diizinkan. Namun di dalam pengoperasiannya, pemanfaatan tersebut hanya pada hari-hari keagamaan hari-hari suci keagamaan," terangnya.
"Hari-hari biasa boleh saja dimanfaatkan, namun sekali lagi melalui persetujuan atau pemberian izin dari pengelola; dalam hal ini candi di DIY dan Jawa Tengah, dikelola oleh PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko," imbuhnya.
Baca Juga:Mencicipi Romantisme Masa Sejarah di Candi Ijo Yogyakarta
Alit lebih jauh menjelaskan, melalui keputusan bersama tiga menteri tersebut, pemanfaatan candi telah dioperasionalkan, dan diatur oleh surat keputusan Dirjen Bimas Hindu Nomor 168 Tahun 2022. Lewat surat keputusan tersebut, telah dibentuk tim pemanfaatan Candi Prambanan, sehingga siapapun yang akan memanfaatkan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah pada saat upacara keagamaan agama Hindu mendapatkan izin. Dan itu telah sepengetahuan dari tim pengelolaan tersebut.
- 1
- 2