Satu Orang di Gunungkidul Meninggal dan Puluhan Lainnya Tertular Antraks Usai Konsumsi Daging Sapi Mati Akibat Sakit

Dewi mengatakan, dari catatan Dinas Kesehatan setidaknya ada 86 orang warga Gunungkidul yang terpapar antraks

Galih Priatmojo
Selasa, 04 Juli 2023 | 15:35 WIB
Satu Orang di Gunungkidul Meninggal dan Puluhan Lainnya Tertular Antraks Usai Konsumsi Daging Sapi Mati Akibat Sakit
ilustrasi: Hewan ternak sapi di kawasan Gunungkidul yang diduga tewas akibat terkena virus antraks. (Suara.com/Julianto).

SuaraJogja.id - Kasus antrak kembali muncul di Gunungkidul. Bahkan kini sudah menular ke manusia dan mengakibatkan puluhan orang terpapar antraks. Seorang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Banyaknya warga yang terpapar tersebut juga karena perilaku masyarakat yang tidak berubah yaitu mengkonsumsi bersama daging sapi yang sudah mati 

"Matinya juga karena sakit. Belakangan diketahui sakit antraks,"kata dia.

Dewi mengatakan, dari catatan Dinas Kesehatan setidaknya ada 86 orang warga Gunungkidul yang terpapar antraks, di mana seorang meninggal dunia. Mereka sebagian besar berasal dari Kapanewon Semanu.

Baca Juga:Sebanyak 136 Bangunan di Gunungkidul Alami Kerusakan Akibat Gempa, Paling Banyak di Semanu

Puluhan orang tersebut terpapar antraks usai mengkonsumsi daging dari sapi yang mati karena sakit. Mereka mengkonsumsi jauh hari sebelum pelaksanaan Idul Adha yang lalu. Sehingga peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan dengan Idul Adha.

"Itu pemicunya karena ada warga yang menyembelih sapi mati kemudian membagikannya,"terang dia.

Dewi mengatakan, tanggal 4 Juni 2023 yang lalu, pihaknya mendapat laporan jika ada seorang warga Semanu meninggal dunia dengan ciri-ciri klinis mirip penyakit antraks. Pasien tersebut sempat dirawat di sebuah rumah sakit  dan kemudian rumah sakit tersebut melaporkannya ke Dinas Kesehatan.

Setelah dilakukan penelitian dan investigasi ternyata, pasien berusia 73 tahun tersebut meninggal memang karena terpapar antraks. Diperoleh informasi juga jika pasien tersebut sempat menyembelih dan mengonsumsi sapinya yang mati karena sakit.

"Mungkin karena eman-eman, jadi disembelih dan dagingnya dibagikan,"ungkap dia.

Baca Juga:Tak Kuat Menanjak Saat Hendak Ke Pantai Gunungkidul, Bus Milik Operator Trans Jogja Terjungkal Ke Jurang

Dari penelusuran instansi terkait juga diketahui jika sapi yang mati tersebut juga positif antraks. Sehingga dipastikan telah terjadi zoonosis dalam kasus ini artinya ada penularan penyakit dari hewan ke manusia.

Dewi menambahkan, dari penelusuran yang telah dilakukan oleh pihak Puskesmas Semanu, pasien tersebut juga membagi-bagikan daging sembelihan ke warga lainnya di kampungnya.

Ternyata ada 125 orang diwajibkan menjalani pengambilan sampel darah. Setelah pengambilan sampel tersebut akhirnya diketahui jika yang positif antraks cukup banyak.

"Yang positif ada 85, orang. Tapi, sebagian besar nggak bergejala," kata Dewi.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak