"Secara umum, tidak ada 'isme' tertentu yang hendak diangkat dalam karya saya. Ini lebih merupakan kegiatan mengumpulkan kolase yang tersebar dari pemikiran yang tidak terorganisir. Dari pengalaman pribadi hingga masalah dunia, perjuangan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga bayang para dewa dari mitos tua yang diwariskan, drama perkotaan hingga iklim global," ujarnya.
Wisnu Aji Kumara mulai aktif berkesenian di Yogyakarta sejak 2009. Mulanya, dia banyak menggarap karya dua dimensional berupa lukisan. Namun seiring perjalanan dan kebutuhan eksploratif seninya, dia mulai menggarap karya tiga dimensional berupa karya-karya instalasi.
Tema yang sering diangkat dalam karya Wisnu Aji Kumara lebih banyak berdekatan dengan tema tradisi lokal masyarakat di mana ia berasal. Namun, acap kali pula menggarap tema-tema lainnya, seperti masyarakat urban serta respons atas keadaan sosial politik serta isu-isu global masa kini. Bentuk yang lebih banyak menggunakan simbolik merupakan ciri khas dari karya-karyanya.
"Setelah pembukaan oleh general manager dan perwakilan seniman, para seniman juga memberikan karya untuk Kimaya Sudirman Yogyakarta yang secara simbolik menjadi penanda dibukanya pameran seni dengan lebih dari 30 karya ini," jelas Stevy Yola, Marketing Communications Manager Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris.
Baca Juga:Gandeng 10 Seniman, Kotta GO Hotel Yogyakarta Gelar Pameran Seni
Seluruh karya seni dapat dinikmati oleh masyarakat umum mulai Jumat (21/7/2023). Karya dipajang mulai dari Jasmine dan Lily Lounge hingga area outdoor Coconut Club Restaurant.