Wafat di RS Panti Rapih Yogyakarta, Ini Kiprah Seniman Djoko Pekik yang Pernah jadi Tahanan Politik

Djoko Pekik membuat lukisan yang melegenda hingga dihargai Rp1 miliar.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 12 Agustus 2023 | 11:01 WIB
Wafat di RS Panti Rapih Yogyakarta, Ini Kiprah Seniman Djoko Pekik yang Pernah jadi Tahanan Politik
Maestro seni lukis Djoko Pekik meninggal dunia. [IVAA/YouTube]

SuaraJogja.id - Seniman Djoko Pekik dikabarkan wafat di usia yang ke-86 tahun, di RS Panti Rapih, Sabtu (12/6/2023). Pria yang sempat bersinggungan dengan Lekra ini pernah merasakan jeruji besi sebagai tahanan politik. 

Meninggalnya Djoko Pekik dikabarkan langsung oleh keluarga almarhum. 

"Leres, bapak sedho," ujar Gogor, anak Djoko Pekik, Sabtu. 

Djoko Pekik sudah menyukai seni lukis sejak kecil. Tak jarang ia kerap berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan lukisan. 

Baca Juga:Djoko Pekik, Seniman Berburu Celeng Rp 1 Miliar Meninggal Dunia di Usia 86 Tahun

Pria yang lahir di Grobogan, Purwodadi Jawa Tengah pada 2 Januari 1937 itu mengawali karier di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada 1957.

Kerap bersinggungan dengan lukisan, bakat sejak kecilnya itu makin tajam. Tak jarang pergaulannya juga di lingkungan seniman lain. 

Seni lukis yang bebas ia terapkan selama di ASRI tak jarang ia membawa nuansa "kiri". Djoko Pekiknya akhirnya bergabung dengan Sanggar Bumi Tarung.

Dari sanggar ini, Djoko Pekik semakin banyak berkarya. Apalagi saat itu ia juga ikut berkontribusi untuk organisasi kesenian Lekra. Di mana kerap disangkutpautkan dengan PKI. 

Djoko Pekik yang melebur bersama Lekra tak jarang menjadi incaran pemerintah saat itu. Hingga akhirnya di tahun 1965-1970 almarhum sempat menjadi tahanan politik. 

Baca Juga:Sebelum Meninggal, Maestro Djoko Pekik Sempat Alami Penurunan Kesadaran Saat Dibawa ke RS Panti Rapih

Pada saat itu, Djoko Pekik merasa bahwa ia kalah. Lama dipenjara, Djoko Pekik sempat takut untuk kembali melukis. 

Bukan tanpa alasan, 1965 menjadi rasa trauma karena banyak teman Seniman harus ditangkap. 

Baru pada 1999, Djoko mulai menampilkan diri lagi. Ia ikut dalam sebuah pameran karya lukis, karya yang ia namai Berburu Celeng itu ditaksir seharga Rp1 miliar. 

Memang banyak spekulasi yang menyebutkan lukisan itu menyindir Orde Baru Soeharto. Meski begitu, Djoko menyebutkan bahwa lukisan itu bentuk keserakahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini