Jokowi Dijuluki Pak Lurah, Antropolog UGM: Erat dengan Politik yang Diterapkan di Jawa

Menurut Dosen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, UGM Bambang Hudayana julukan 'Pak Lurah' itu sebagai pengakuan publik atas posisi dan peran Jokowi

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 17 Agustus 2023 | 19:42 WIB
Jokowi Dijuluki Pak Lurah, Antropolog UGM: Erat dengan Politik yang Diterapkan di Jawa
Presiden Jokowi sampaikan sejumlah curahan hati dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Tahunan Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023. [Suara.com/Alfian Winanto/Pool via Dokumentasi Parlemen]

SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung sosok 'Pak Lurah' terkait capres-cawapres dalam Pilpres 2024. Jokowi mengaku heran siapa sosok 'Pak Lurah' yang disampaikan para politikus. 

Namun kekinian Jokowi mengetahui bahwa sosok Pak Lurah tersebut ternyata dirinya sendiri. Julukan 'Pak Lurah' yang dibicarakan Jokowi itu diungkap ketika pidato kenegaraan dalam sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (16/8/2023) kemarin. 

Menurut Dosen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, UGM Bambang Hudayana julukan 'Pak Lurah' itu sebagai pengakuan publik atas posisi dan peran Jokowi di jelang berakhirnya masa jabatan sebagai kepala negara. Sosok lurah juga lekat dengan figur seorang ayah di masyarakat. 

"Jadi biasanya lurah itu kalau berkuasa jadi bapaknya masyarakat. Namanya bapak itu kan semua warga di desa itu diberlakukan seperti anak," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga:5 Fakta Ageman Songkok Singkepan Ageng dan Makna Baju Adat Raja Surakarta

Peran 'bapak' itu juga dianggap penting sebagai penasehat dan pengayom. Begitu pula 'pak lurah' yang menjadi tempat bagi warga untuk menyampaikan masalah dan mencoba mencari solusinya. 

"Jadi digunakan konsep dan muatan pengertian lurah itu untuk menunjukkan peran Jokowi ketika Indonesia akan punya hajatan besar pemilihan kepala negara atau presiden itu," ungkapnya. 

Secara tak langsung, kata Bambang, pihak-pihak tersebut mengakui bahwa Jokowi adalah king maker dalam perpolitikan Indonesia. Sekaligus melegitimasi peran kuat Jokowi sebagai tokoh yang bisa berada di mana-mana. 

"Sehingga apa yang diemban oleh Jokowi itu sebagai presiden bisa mewariskan kepemimpinan kepada tokoh-tokoh, atau anak-anak yang sedang berebut kekuasaan," tuturnya. 

"Jokowi ya terbebani sekaligus menikmati ya namanya pengakuan ya. Akhirnya dia harus cawe-cawe, terbenani ya mungkin jadi tempat sasaran kesalahan ya. Kalau yang menang si A nanti dia (dianggap) tidak adil," imbuhnya.

Baca Juga:Pakai Baju Penari Bali, Aksi Iriana Jokowi Joget Lagu Maumere Sukses Bikin Gemas

Tak dipungkiri Bambang pada akhirnya semua pihak akan meminta dukungan atau restu kepada Jokowi. Mengingat figurnya sebagai 'bapak' tadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak