Gunung Merapi Sepekan Terakhir, Luncurkan 144 Kali Lava ke Arah Selatan dan Barat Daya

Agus menuturkan morfologi kubah barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 26 Agustus 2023 | 13:40 WIB
Gunung Merapi Sepekan Terakhir, Luncurkan 144 Kali Lava ke Arah Selatan dan Barat Daya
Lava pijar meluncur dari kubah lava Gunung Merapi terlihat Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (2/4/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 1 April 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mencatat ratusan luncuran lava dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 18-24 Agustus 2023.

"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 144 kali ke arah selatan dan barat daya," kata Agus, dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023).

Luncuran itu meliputi 6 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter dan 138 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 meter. Suara guguran terdengar 27 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Baca Juga:Kegempaan Masih Tinggi, Gunung Merapi Luncurkan 254 Kali Lava Sepekan Terakhir

Agus menuturkan morfologi kubah barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 10 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.764.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.369.800 meter kubik.

BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa guguran yang mencapai 969 kali. Disusul gempa fase banyak 780 kali dan gempa vulkanik dangkal 139 kali.

"Intensitas kegempaan pada minggu lebih tinggi dibanding minggu lalu," ucapnya.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 2 cm per hari.

Baca Juga:Sepekan Terakhir Gunung Merapi Luncurkan 281 Kali Guguran Lava ke Arah Barat hingga Selatan

Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.

Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.

Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini