Muhammadiyah Sambut Baik Wacana Haji Sekali Seumur Hidup, Haedar: Positif untuk Dikaji Secara Seksama

Wacana itu menyusul banyaknya jamaah haji yang justru berkali-kali menunaikan ibadah haji.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 07 September 2023 | 16:25 WIB
Muhammadiyah Sambut Baik Wacana Haji Sekali Seumur Hidup, Haedar: Positif untuk Dikaji Secara Seksama
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan tanggapannya terkait nama Muhadjir Effendy jadi cawapres Ganjar Pranowo disela peresmian SM Tower and Convention, Yogyakarta, Sabtu (24/6/2023). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik wacana terkait pelarangan ibadah haji secara berkali-kali. Menurutnya gagasan baik itu perlu untuk selanjutnya dikaji lebih jauh.

Terlebih nantinya terkait bagaimana implementasi yang akan diberlakukan di lapangan, serta membangun sistem haji itu lebih baik ke depan.

"Ya itu gagasan yang baik dan positif untuk dikaji secara seksama ya. Tinggal implementasinya tentu bagaimana dibangun sistem yang baik dan bertahap," kata Haedar kepada awak media di Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis (7/9/2023).

Sebelumnya wacana ini dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Hal itu setelah melirik beberapa evaluasi tentang ibadah haji, terutama soal polemik adanya publik yang berangkat haji berkali-kali.

Baca Juga:Masih Dirawat di ICU Usai Ibadah Haji, Kondisi Ibunda Oki Setiana Dewi Mengkhawatirkan

Ia menilai bahwa urgensi dari wacana tersebut adalah mayoritas calon jemaat haji adalah lansia Indonesia perlu melakukan transformasi penyelenggaraan haji.

Muhadjir dalam keterangannya yang dimuat di laman Kemenko PMK, Jumat (25/8/2023) menegaskan bahwa publik hanya diberikan kesempatan untuk berangkat haji sebanyak satu kali.

Kesempatan berangkat haji kemudian akan diberikan kepada mereka yang belum sempat menunaikan ibadah haji.

"Kewajiban haji bagi yang mampu hanya satu kali, sementara kesempatan selanjutnya harus diberikan kepada masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji," tulis keterangan tertulis Menteri PMK.

Muhadjir juga menyoroti bahwa antrean haji yang panjang menimbulkan sebuah dampak signifikan yakni pada demografi usia para jemaat haji. Antrean haji yang panjang dan bertahun-tahun membuat mayoritas dari jemaat haji berusia lanjut pada saat mereka dapat giliran berangkat haji.

Baca Juga:Anies Jawab soal Kode Pilih Cawapres AHY Usai Diantar-Jemput di Bandara saat Ibadah Haji

Muhadjir sontak khawatir terhadap para jemaat haji yang berusia lanjut. Sebab diketahui, jemaat haji lansia berisiko lebih besar untuk sakit dan meninggal di Tanah Suci dibandingkan jemaah haji bukan lansia.

"Wacana ini perlu dibahas karena jemaah haji yang semakin menua berimplikasi terhadap kesehatan," ungkap Muhadjir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak