SuaraJogja.id - Tradisi mitoni untuk merayakan usia kehamilan tujuh bulan saat ini tak banyak lagi digelar. Tradisi yang digelar agar calon ibu dan calon bayi mendapatkan keselamatan sejak dalam kandungan hingga tumbuh dewasa ini seringkali tidak lagi digelar.
Padahal prosesi mitoni adat Jawa ini bisa digunakan untuk menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL) bayi yang akan lahir. Penghitungan ini bahkan sudah digunakan sejak abad ke 11 pada masa pemerintahan Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri.
Namun tidak demikian dengan penyanyi yang selalu viral dengan lagu-lagu berbahasa Jawa, Helarius Daru Indrajaya atau Ndarboy Genk. Musisi yang konsisten dengan kecintaannya pada tradisi Jawa melalui lagu-lagunya tersebut juga mencoba melestarikan tradisi Jawa saat menunggu kelahiran anak pertamanya.
Ndarboy menggelar proses mitoni yang cukup mewah bagi sang istri tercinta, Wulan Yuningsih di Yogyakarta, Jumat (08/09/2023). Tak main-main, menggunakan Wedding Organizer (WO) yang sama dengan putera Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep saat pernikahannya, Patron WO dengan pranata acara Wigung Wratsangka, setiap detil prosesi mitoni yang sesuai adat Jawa dilakukan.
Baca Juga:Band Ungu Akan Kolaborasi dengan Ndarboy Genk di Konser Spektapora
Termasuk prosesi penyiraman calon ibu yang menggunakan air dari tujuh sumber air di berbagai tempat. Ndarboy mencari air dari Mekkah, Gua Maria Lawangsih , Gua Maria Sendangsono, Gereja Kitiran Mas Pakem, Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran hingga air dari rumah di Bantul dan Kaliwungu yang berasal dari sumur keluarga.
Tak berhenti di prosesi, dalam momen bersejarah itu, Ndarboy juga meluncurkan lagu baru khusus untuk calon anaknya. Dia menyanyikan lagu "Anak Lanang" dengan iringan pengrawit atau wiyaga dari Pendopo Tulungo milik Soimah dalam mitoni tersebut.
"Judulnya anak lanang, padahal saya belum tahu anak saya nanti laki-laki atau perempuan," ujarnya.
Belum berpikir nama anaknya, Ndarboy mengaku masih mencari nama yang tepat. Namun bila anaknya lahir perempuan maka akan nama Jawa yang melekat seperti Gending, Lentera atau Nada.
Ndarboy sengaja menggelar acara mitoni besar-besaran. Sebab saat menikah saat pandemi, dia hanya berkesempatan menggelar nikah secara sederhana.
Baca Juga:Momen Gusti Bendara Joget bareng Penonton saat Ndarboy Genk Manggung: Ningrat Rasa Rakyat
"Saya nikah jalur pandemi [tidak banyak tamu]. Saya pengen resepsi, bersyukur di hari spesial itu. Tapi akhirnya tak barengke (bersamaan-red) kalau istri pas hamil. Ternyata baru dikaruniai anak setelah tiga tahun menikah," ungkapnya.
- 1
- 2