SuaraJogja.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) memastikan ketersediaan stok beras yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia. Stok beras itu disebut bahkan akan mencapai 2 juta ton.
"Stok kita banyak ada 1,6 juta (ton beras) tidak usah khawatir. Lagi perjalanan 400 ribu ton jadi cukup, lebih dari cukup," kata Zulhas dikutip Senin (18/9/2023).
Dari stok tersebut, pemerintah akan menggelontorkan beras kepada 21 juta kepala keluarga (KK). Dengan pembagian 10 kilogram beras per KK mulai dari September, Oktober dan November.
Selain itu, Zulhas menyebut harga beras di pasaran juga sudah mulai turun di sejumlah tempat. Meskpun memang penurunan harga itu belum terasa terlalu signifikan.
Baca Juga:Viral Zulkifli Hasan Jogging Bagi-bagi Uang di India, Warganet Speechless: Di Luar Nalar
"Jadi beras banyak cukup oleh karena itu kita bagi beras setiap hari besar-besaran. Sudah mulai turun beberapa tempat ada 500 rupiah turunnya, ada yang 100 rupiah, ada yang baru 200 rupiah rurunnya, aman stok gak usah khawatir," tuturnya.
Disampaikan Zulhas, masyarakat tak perlu khawatir terkait dengan stok beras. Termasuk juga para petani yang tidak perlu was-was akibat beras yang berdampak El Nino.
"Petani juga tidak usah khawatir karena pemerintah membeli harga beras petani mahal, Rp11 ribu dibeli. Jadi petani senang gembira tetapi juga rakyat yang susah dapat beras harga murah," tegasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan menyalurkan sekitar 210 ribu ton bantuan beras setiap bulannya kepada masyarakat miskin guna menekan dampak fenomena El Nino.
"Mulai 1 September 2023 saya perintahkan untuk memberikan bantuan pangan beras ke masyarakat. Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan pangan itu," katanya saat mengecek stok beras di gudang Bulog di Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).
Presiden mengatakan bahwa gudang Bulog yang ada di daerah Dramaga, Kabupaten Bogor, memiliki persediaan beras sekitar dua juta ton dengan perincian 1,6 juta ton beras sudah ada di gudang dan 400 ribu ton beras masih dalam proses pengiriman