SuaraJogja.id - Ratusan pedagang Teras Malioboro mendatangi Balaikota Yogyakarta, Senin (18/09/2023). Mereka menuntut bertemu Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo untuk mendapatkan kejelasan nasib Teras Malioboro 2 yang rencananya akan direlokasi kembali.
Aksi tersebut bukan tanpa alasan. Mereka sudah mengajukan lima surat untuk audensi dengan Singgih. Namun tidak satupun surat tersebut ditanggapi.
"Terakhir kemarin diundang diagendakan di ruangan, kita sudah datang duduk. Ternyata pj walikota tidak menemui kita, malah foto-foto," ujar Pengurus Paguyuban Tridharma, Supriyati disela aksi.
Menurut Supriyati, mereka menuntut ada kejelasan nasib relokasi pedagang yang kembali diwacanakan. Sebab pasca relokasi jilid pertama pun, nasib mereka juga belum jelas.
Baca Juga:Pecahkan Rekor MURI, 1.500 Penari Tampil di Malioboro
Pendapatan pedagang sejak relokasi pada awal 2022 lalu semakin menurun. Bila wacana relokasi jilid 2 pada 2024 atau 2025 mendatang diberlakukan maka dikhawatirkan menambah persoalan para pedagang di Teras Malioboro 2.
"Kita hanya ingin didengarkan di teras malioboro 2 tidak sedang baik-baik saja," paparnya. Entah dari ekonomi, entah infrastruktur yang tidak layak, kami tidak pernah didengarkan," tandasnya.
Supriyati menambahkan, para pedagang seringkali mengeluhkan infrastruktur di Teras Malioboro yang selama ini yang tidak layak. Contohnya saat musim hujan, Teras Malioboro seringkali mengalami banjir.
Namun persoalan pedagang tersebut jarang didengarkan. Hal itu terjadi karena minimnya ruang dialog dan transparasi yang dilakukan oleh pemangku kebijakan.
"Kita harus ketemu [pj walikota] untuk mengungkapkan permasalahan," imbuhnya.
Baca Juga:Pria Ini Survey Harga Ruko di Malioboro, Ternyata Harganya Bikin Geleng-geleng Kepala
Kontributor : Putu Ayu Palupi