SuaraJogja.id - Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mencatat kunjungan di Teras Malioboro (TM) 1 mencapai 2,7 juta wisatawan sepanjang tahun 2022 kemarin. Tak hanya berkunjung, kebanyakan dari wisatawan disebut juga berbelanja di sana.
"Sampai tahun 2022, sepanjang satu tahun ini kunjungan kita total sekitar ada 2.765.751 orang. Sangat luar biasa dan rata-rata ini memanfaatkan produk-produk yang ada di Teras Malioboro," kata Siwi kepada awak media, Selasa (7/2/2023).
Disampaikan Siwi, jumlah tenant di TM sendiri ada sekitar 888 tenant dengan total lapak ada 799. Jumlah itu berbeda sebab satu lapak ada yang dimanfaatkan oleh beberapa tenant secara bergantian.
Terkait dengan perputaran ekonomi per hari selama setahun kemarin dari jumlah kunjungan tersebut, Siwi mengaku belum bisa merinci lebih detail. Mengingat sumber data itu tidak hanya diambil dari satu pintu saja.
Baca Juga:Miris! Usai Buang Bayi di Tempat Sampah, Mahasiswi Ini Langsung Pergi Lihat Pawai di Malioboro
Sehingga masih akan diproses lebih lanjut untuk mengumpulkan berbagai data tersebut. Namun jika dilihat dari setiap event yang digelar maka diperkirakan transaksi rata-rata mencapai Rp200 juta per event.
"Jadi kalau ada event itu, setiap event ada transaksi sekitar Rp200 juta setiap event. Kemarin kan ada festival bakpia dan beberapa kali event kan yang kita lakukan. Tapi kalau setiap hari kan ini berproses untuk masuk ke digitalisasi dari sisi usaha mereka," ungkapnya.
Kendati demikian, Siwi memperkirakan setiap pengunjung yang datang ke TM 1 bisa membelanjakan uang mereka minimal Rp50 ribu.
"Kalau kita lihat tadi ada sekitar 2,7 juta pengunjung, terus setiap pengunjung membelanjakan minimal Rp50 ribu, itukan kita tinggal kalikan saja. Tentu ada yang lebih, tapi itu saya bikin rata-rata saja. Hanya TM 1, belum TM 2," terangnya.
Selama satu tahun berjalan, kata Siwi menjadi masa yang penuh perjuangan bagi para tenant dan pemerintah. Khususnya dalam terus mengangkat serta mengembangkan Teras Malioboro.
Baca Juga:Wajib Coba! 5 Rekomendasi Kuliner Dekat Malioboro
Baik secara suprastruktur maupun infrastruktur agar terjadi kehidupan ekonomi yang baik dan naik kelas. Berbagai kegiatan dan program terus digencarkan untuk menunjang perkembangan tersebut.
Mulai dari integrasi sistem SIBAKUL bagi tenant TM, Inovasi pengelolaan sampah (PESONA), Pembentukan Koperasi TEMADJI, Pengembangan Tenant melalui berbagai pelatihan bisnis, Program Pemasaran Tematik dan Pameran yang berkelanjutan.
"Mereka (pedagang) sudah ada beberapa yang terkait informal jadi formal. Mereka juga sudah punya nomor induk usaha. Jadi memang sudah naik kelas. Terkait produk juga sudah disertifikasi sesuai dengan kebutuhannya, meningkat dari sisi beberapa aspek, SDM naik, produk naik, mereka juga sudah masuk digitalisasi cashless," tandasnya.
Pihaknya berharap dengan konsistensi dan kolaborasi bersama antara pemerintah dan para pelaku usaha, ke depan akan terwujud ekistensi Teras Malioboro sebagai tempat wisata belanja khas di Jogja. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.