Pada 17 Oktober 1952 sejumlah perwira militer bersama demonstran sekira 30 ribu orang unjuk rasa di depan Istana Merdeka.
Tak hanya menggerakkan massa, aksi itu juga diwarnai dengan mendatangkan tank hingga meriam yang diarahkan ke istana.
Tapi aksi itu bukanlah upaya untuk mengkudeta melainkan desakan meminta agar parlemen dibubarkan serta konflik di internal militer disudahi.
Belakangan, pascaperistiwa itu, Presiden Soekarno memecat Nasution sementara tujuh perwira daerah ada yang digeser hingga ditahan. Posisi Nasution akhirnya digantikan Kolonel Bambang Sugeng.
Baca Juga:Usai MK Terima Permohonan dari Mahasiswa UNSA, Gerindra Bicara Peluang Gibran Dampingi Prabowo