Potensi Desa Wisata bisa Berkembang Pesat, Pemkab Bantul Genjot Pengembangan CBT di Akhir 2023

Keberadaan desa wisata yang berkembang dengan baik akan menjadi pendorong ekonomi yang kuat

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 26 Oktober 2023 | 19:20 WIB
Potensi Desa Wisata bisa Berkembang Pesat, Pemkab Bantul Genjot Pengembangan CBT di Akhir 2023
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Reri Indriani bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Ketua Koperasi Seruni Putih Murjiyati saat kunjungi desa wisata jamu Kiringan, Rabu (12/11/2022). - (SuaraJogja.id/Wahyu Turi)

SuaraJogja.id - Pemkab Bantul, terus memajukan konsep desa wisata berbasis komunitas atau community based tourism (CBT) sebagai bagian dari upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui potensi pariwisata pedesaan tersebut.

"Tahun ini, kami memusatkan perhatian pada pengembangan CBT. Mengapa kami fokus pada pengembangan desa wisata? Karena di Bantul, desa wisata telah menjadi elemen kunci dalam pengembangan ekonomi berbasis masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo dikutip dari Antara, Kamis (26/10/2023).

Menurutnya, desa wisata yang dibangun oleh masyarakat adalah bentuk kolaborasi antara berbagai potensi yang ada, termasuk seni budaya, sumber daya alam, sejarah, dan pendidikan.

Oleh karena itu, keberadaan desa wisata yang berkembang dengan baik akan menjadi pendorong ekonomi yang kuat, terutama di sektor pariwisata, dan juga akan membuka jalur ekonomi di daerah sekitarnya.

Baca Juga:Mengenal Desa Wisata Teluk Sumbang yang Dijuluki Miniatur Kabupaten Berau

"Sebagai contoh, wisatawan yang mengunjungi desa wisata Imogiri dapat membeli oleh-oleh di Pleret, Manding, atau Sewon, begitu pula sebaliknya. Selama perjalanan ke pantai, pengunjung dapat berkontribusi pada berbagai ekonomi lokal," ujarnya.

Dengan demikian, pengembangan ekonomi dalam konteks pariwisata berbasis komunitas ini mencakup beragam unsur, seperti potensi alam, kuliner, seni budaya, dan inisiatif masyarakat.

"Harapannya adalah bahwa semua ini akan menciptakan nilai ekonomi yang signifikan. Jika desa wisata berhasil dan berkelanjutan, akan mendorong sektor ekonomi yang beragam di sekitar kawasan desa wisata," jelasnya.

Saat ini, Bantul memiliki lebih dari 30 desa wisata yang menawarkan berbagai potensi pariwisata, termasuk keindahan alam, seni budaya masyarakat, pertanian, dan kerajinan kreatif yang digeluti oleh mayoritas penduduk desa tersebut.

Pemerintah juga berupaya menggandeng pelaku wisata untuk memasukkan desa wisata tertentu dalam paket perjalanan wisata, serta mempromosikan daya tarik desa wisata melalui lomba fotografi yang memfokuskan pada desa wisata. Hasil karya dari lomba ini akan dipamerkan dan dipublikasikan melalui media sosial pariwisata Bantul.

Baca Juga:Mengintip Keseharian Suku Dayak Basap di Desa Wisata Teluk Sumbang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak