Tiket Pesawat Mahal Jelang Nataru, Menparekaf Upayakan Tambah Kursi dan Penerbangan

Transportasi udara bukan satu-satunya yang dipilih oleh masyarakat.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 12 November 2023 | 17:15 WIB
Tiket Pesawat Mahal Jelang Nataru, Menparekaf Upayakan Tambah Kursi dan Penerbangan
Ilustrasi penerbangan sipil (unplash.com/John McArthur)

SuaraJogja.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya untuk menekan lonjakan harga tiket pesawat jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru). Salah satu yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap dengan upaya penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi saat nataru nanti dapat membuat harga relatif stabil.

"Ini upaya yang masif kita lakukan untuk menambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, karena dengan penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi maka suplai akan bertambah dan di nataru kita harapkan harga stabil dan bisa terjangkau," kata Sandiaga Uno ditemui di Moyudan, Sleman, Minggu (12/11/2023).

Lebih jauh diungkapkan Sandiaga bahwa beberapa maskapai penerbangan sudah bersedia untuk menambah penerbangan serta kursinya. Diharapkan penambahan secara berkala ini dapat mulai dirasakan pada akhir tahun hingga awal tahun nanti.

Baca Juga:Marak Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di beberapa Wilayah, Begini Respon Sandiaga Uno

"Sudah [ada ketersediaan menambah], Garuda sudah mulai menambah, Citilink nambah, Batik menambah, Lion juga nambah, Super Air Jet dan Air Asia mereka menambah," ucapnya.

"Termasuk juga yang [maskapai] baru-baru seperti TransNusa dan beberapa maskapai baru yang nanti akan mulai di 2023 akhir-2024 mulai melayani rute-rute yang favorit untuk wisatawan. Ya dengan bertambahnya jumlah kursi, ditambahnya jumlah penerbangan maka akan berangsur [harga turun]," imbuhnya.

Kendati demikian, kata Sandiaga, transportasi udara bukan satu-satunya yang dipilih oleh masyarakat. Justru kemudian lebih banyak masyarakat kemudian memilih untuk menggubakan transportasi darat.

Hal itu sekaligus menyikapi masih tingginya tarif transportasi udara atau pesawat khususnya saat nataru nanti. Transportasi darat seperti bus hingga kereta pun jadi alternatif masyarakat.

"Namun ada juga yang menyikapi karena tiket pesawat mahal, mereka menggunakan transportasi darat dan 80 persen dari wisatawan nataru itu menggunakan transportasi darat," terangnya.

Baca Juga:Prabowo-Gibran Masih Ungguli Ganjar-Mahfud di Survei Poltracking, Sandiaga Siap Masifkan Sosialisasi

Disampaikan Sandiaga Uno, kondisi tersebut seharusnya dapat dilihat sebagai peluang bagi wilayah-wilayah khususnya yang berada di Pulau Jawa atau Bali. Terlebih untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata sehingga dapat memikat para turis lokal itu.

"Uni justru peluang bagi destinasi seperti Jogja, Bandung, Bromo Tengger Semeru dan di Jawa-Bali ini yang bisa dijangkau dengan jalur darat," ungkapnya.

Dengan itu, kata Sandiaga, pergerakan wisatawan yang masif saat libur nataru dapat dimanfaatkan oleh daerah-daerah dengan akses darat tersebut. Sehingga destinasi wisata pun harus dipersiapkan dengan matang.

"Jadi kita juga menyiapkan destinasi-destinasi dan pola-pola perjalanan. Sehingga nataru ini akan membawa pergerakan wisatawan yang masif sehingga target wisatawan nusantara kita bisa tercapai," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak