Terinspirasi Kejadian Terorisme di Indonesia, Film "13 Bom di Jakarta" Tutup JAFF 2023

Ledakan truk uang tersebut merupakan ledakan asli yang dilakukan secara langsung oleh kru di lokasi syuting.

Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 03 Desember 2023 | 21:36 WIB
Terinspirasi Kejadian Terorisme di Indonesia, Film "13 Bom di Jakarta" Tutup JAFF 2023
Para pemain film berjudul “13 Bom di Jakarta” menutup gelaran festival internasional Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 di Yogyakarta, Sabtu (02/12/2023) malam. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Film berjudul "13 Bom di Jakarta" menutup gelaran festival internasional Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 di Yogyakarta, Sabtu (2/12/2023) malam. Bergenre aksi-spionase, film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini mengisahkan tentang isu teroris yang kerapkali terjadi di Indonesia. Juga terinspirasi kejadian teror bom di salah satu mall di Tangerang pada 2015 silam.

Diproduseri Visinema Pictures, film yang akan tayang di bioskop serentak pada 28 Desember 2023 tersebut dibintangi sejumlah artis. Sebut saja Rio Dewanto, Ganindra Bimo, Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Putri Ayudya, Rukman Rosadi, dan Niken Anjani.

Lutesha yang berperan sebagai Agnes, seorang agen yang berperang melawan teroris mengaku dapat tantangan yang luar biasa. Dia yang harus terlibat dalam adegan kejar-kejaran mobil turut merasakan tekanan yang cukup tinggi saat syuting.

"Adegan car chase sangat menantang buat aku karena aku dituntut menyetir dalam kecepatan tinggi, ditambah di depan aku ada dua kamera. Itu deg degannya setengah mati, sih," kata dia dikutip Minggu (3/12/2023).

Baca Juga:Lika-liku Sineas Di Balik Layar Women From Rote Island

Sementara Angga mengungkapkan sengaja memilih angka 13 bom dalam film garapannya. Angka tersebut dianggapnya menarik karena seringkali dianggap tak biasa.

"Kenapa bukan 12 tapi 13 karena unik sebagai sebuah angka yang menceritakan isi film," paparnya.

Founder & CEO Visinema tersebut berterima kasih ke para pecinta film. Gelaran JAAF yang selalu dipenuhi penonton, termasuk film karyanya membuatnya bangga sebagai sineas film.

Dia berharap film "13 Bom di Jakarta" bisa dinikmati para penikmat film tak hanya di JAFF namun juga ajang lainnya. Terlebih bisa menginspirasi para filmmakers generasi baru bila di Indonesia mereka bisa membuat film tanpa batasan apapun.

Berbagai adegan dibuat senatural mungkin. Sebut saja adegan ledakan truk uang tersebut merupakan ledakan asli yang dilakukan secara langsung oleh kru di lokasi syuting. Tak hanya adegan baku tembak, banyaknya aksi perkelahian dan car chase membuat video teaser ini terasa intens sekaligus mencekam.

Baca Juga:Menelusuri Skandal Panti Jompo di Hong Kong Lewat Jurnalisme Investigasi dalam Film In Broad Daylight

"Terima kasih kepada para penonton yang sudah membeli tiket 13 Bom di Jakarta dan menjadi saksi awal film yang penuh adegan action yang mencekam ini. Setiap tahun, sebagai filmmaker saya selalu menantikan JAFF. Kota yang hangat dan festival yang menyenangkan. Kerja sambil liburan dan belajar," paparnya.

Chicco Kurniawan, pemeran Oscar mengaku senang bisa berinteraksi langsung dengan penonton di JAFF. Sebab bagi dia, bertemu dengan penonton secara langsung juga bisa menjadi bagian untuk berdiskusi dari karya yang diperankannya.

"Senang rasanya bisa berjumpa dengan para insan film dan penonton di JAFF. Saya selalu excited buat ke JAFF karena penonton JAFF sangat amat apresiatif. Saya berharap para penonton 13 Bom di Jakarta enjoy dengan filmnya. Ini sekaligus jadi ajang untuk saling berdiskusi secara langsung dengan para penonton saat jumpa di JAFF," katanya.

Film yang mengambil setting di Jakarta dan Klaten ini dibuka dengan kekacauan di ibukota saat mobil pembawa uang negara dibasoka oleh sejumlah orang. Badan Kontra Terorisme Indonesia pun mendapatkan pesan misterius dari pihak yang menyebutkan ada 13 bom yang disebar di seantero kota Jakarta.

Para teroris ini mengancam akan meledakkan ke-13 bom setiap 8 jam sekali jika mereka tidak mendapatkan imbalan sesuai tuntutan. Badan Kontra Terorisme selaku pihak berwenang pun mencoba melacak para teroris untuk menghentikan serangan teror di ibukota.

Penelusuran Badan Kontra Terorisme Indonesia dan agen rahasia atas teror tersebut mengarah pada Oscar dan William, dua orang pengusaha muda di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat.

Misi tim agen rahasia pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok yang diperanlan Rio Dewatanto tidak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam. Aksi baku tembak pun terjadi saat bom ke-13 akan diledakkan.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini