Puluhan Warga Semin Gunungkidul Keracunan Usai Konsumsi Hidangan dalam Hajatan Selamatan Bayi

Sumiran mengungkapkan, puluhan orang warga Kalitekuk I tersebut diduga keracunan usai menyantap hidangan dalam hajatan sepasaran kelahiran bayi warga setempat, Selasa malam.

Galih Priatmojo
Kamis, 07 Maret 2024 | 13:11 WIB
Puluhan Warga Semin Gunungkidul Keracunan Usai Konsumsi Hidangan dalam Hajatan Selamatan Bayi
korban keracunan di Semin, Gunungkidul dirujuk ke puskesmas terdekat. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Puluhan warga Padukuhan Kalitekuk I, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul terpaksa dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan mulai dari Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bahkan ada yang terpaksa harus dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.

Mereka silih berganti keluar masuk ke fasilitas kesehatan diduga karena mengalami keracunan dari makanan yang mereka konsumsi. Hingga saat ini belum bisa dipastikan berapa jumlah warga yang mengalami keracunan. Kabar terakhir, setidaknya ada 65 orang warga mulai dari anak-anak hingga dewasa yang terpaksa mendapat perawatan medis.

Kanit Reskrim Polsek Semin, Iptu Sumiran ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya belum bisa memastikan jumlah warga yang mengalami keracunan, pasalnya hingga saat ini masih ada saja warga yang keluar masuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

"Kabar terakhir memang 65 orang, tetapi pastinya belum tahu. wong memang tidak langsung masuk k rumah sakit 65 orang gitu,"tutur dia, Kamis (7/3/2024).

Baca Juga:Mantan Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa Pastikan Bakal Maju Lagi Dalam Pilkada Gunungkidul 2024

Sumiran mengungkapkan, puluhan orang warga Kalitekuk I tersebut diduga keracunan usai menyantap hidangan dalam hajatan sepasaran kelahiran bayi warga setempat pada Selasa (5/3/2024) malam. Dalam hajatan tersebut mereka disuguhi hidangan hajatan pada umumnya yakni nasi putih, gudangan, daun kenikir, tahu bacem, telur, ayam, dan oseng/orek  tempe. 

Saat memakan hidangan tersebut, tidak ada yang curiga dan tidak ada yang mengeluh sakit apapun. Namun Rabu (6/3/2024) warga mulai merasakan gejala mual, muntah, serta diare. warga sudah berusaha mengobatinya dengan cara tradisional ataupun membeli obat, namun ternyata terus memburuk.

"Ya jumlahnya kian banyak, dan langsung dilarikan ke Puskesmas, klinik, rumah sakit,"terang dia.

Pihaknya belum bisa memastikan jenis makanan apa yang menyebabkan warga keracunan tersebut. Kendati demikian, pihaknya bakal melakukan penyelidikan terkait dengan penyebab keracunan tersebut. Pihaknya sudah mengamalkan sampel makanan dan mengirimkannya ke laboratorium.

Pihaknya terus berusaha menggali informasi berkaitan dengan keracunan tersebut dengan meminta keterangan warga. Sementara untuk pemilik rumah, dia mengaku belum bisa memintai keterangan karena kondisinya juga masih belum pulih. Pemilik rumah ternyata juga mengalami keracunan. 

Baca Juga:Ketakutan, Warga Semanu Berniat Robohkan Rumah Lokasi Suami Bunuh Istri hingga Gelar Ruwatan

Kepala UPT Puskesmas Semin, Dwi Setyanto mengatakan bahwa puluhan warga itu mengalami keracunan seusai memakan hidangan hajatan selapanan bayi di rumah S, warga Kalitekuk. Enam jam setelah menyantap hidangan, satu persatu warga mengalami keluhan seperti mual, muntah, dan diare. 

"Pada Rabu malam sudah ada laporan,” ucap Dwi Setyanto, Kamis (07 03 2024) pagi. 

Warga kemudian silih berganti data ke Puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan. tetapi Karena kapasitas Puskesmas yang tidak mencukupi, kemudian warga dilarikan di beberapa puskesmas dan rumah sakit seperti di RS PKU Muh. Semin, Puskesmas Semin I, Puskesmas Semin II, RS Panti Rahayu, dan RSUD Wonosari. 

"Data sementara ada 57, yang rawat inap di Puskesmas Semin I ada 2 orang, yang di Puskesmas Semin II ada 3 orang, yang di RSUD Wonosari ada 16 orang, dan PKU Semin 6 orang per malam tadi,” terang Dwi Setyanto. 

Pihaknya menduga keracunan tersebut berasal dari gudangan yang disajikan dalam hajatan tersebut. Untuk sementara sampel yang diambil berasal dari gudangan seperti kenikir, kecambah, dan kacang itu akan dibawa ke laboratorium guna mengetahui sebabnya dari bacteriologi atau kimia. 

"gudangan itu sebagian diambil dari Sukoharjo dan sisanya dimasak sendiri oleh yang punya acara,” terang Dwi.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini