Mereka juga kaget ketika khatib yang menyampaikan ceramah menyinggung dugaan kecurangan pemilu. Khatib sendiri adalah seorang akademisi yang juga dosen yang sempat mengajar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
"Kami mohon maaf untuk itu. Kami memang terlalu fokus pada kegiatan lain," kata dia.
Awalnya panitia memang kesulitan mencari khatib untuk salat Idul Fitri karena para ustaz sudah mengisi ceramah di tempat lain. Hingga akhirnya muncullah nama khatib tersebut
Sujendro mengaku yang meminta sang khatib mengisi khutbah salat Id. Namun saat itu dirinya tidak menemui langsung yang bersangkutan. Dia hanya berkomunikasi melalui handphone karena kesibukannya mempersiapkan takbiran.
Baca Juga:Khutbah Dosen Bahas Politik Saat jadi Khatib Salat Idul Fitri di Bantul Viral, Ini Respon UAD
"Kemarin cuma WA saat meminta beliau menjadi khatib karena waktunya sangat mepet," ujarnya.
Sujendro juga mengaku tidak mencari tahu apa isi khutbah yang akan disampaikan. Ia menganggap khatib sudah tahu batasan karena sejak dulu tidak pernah ada kasus materi ceramah dipermasalahkan.
Terlebih dosen yang bersangkutan dulu juga sudah pernah diminta menjadi khatib oleh panitia PHBI Tamanan dan kala itu materi ceramahnya masih dianggap biasa saja. Dia menganggap semua khatib dianggap sudah paham batasan-batasan materi ceramah salat Idul Fitri.
Kontributor : Julianto