SuaraJogja.id - Beberapa hari terakhir warga Sleman dihebohkan dengan kemunculan monyet ekor panjang yang turun ke pemukiman warga di lereng Gunung Merapi, DIY. Tidak sedikit kemudian yang berasumsi bahwa hal itu disebabkan oleh aktivitas Gunung Merapi yang meningkat.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso memastikan tidak ada peningkatan signifikan dari aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir. Aktivitas gunung berapi itu masih tetap terpantau normal atau dalam taraf wajar.
"Tidak ada gejolak peningkatan aktivitas Gunung Merapi," kata Agus, Selasa (7/5/2024).
Selain itu, Agus menyampaikan bahwa suhu udara di kawasan puncak Gunung Merapi pun tercatat dalam kondisi normal. Berkisar antara 28 derajat celsius pada siang dan 20-14,5 derajat celsius saat malam.
Baca Juga:Monyet Ekor Panjang Bikin Resah di Gunungkidul, Rusak Tanaman hingga Tidur di Pekarangan Rumah Warga
"Kalau suhu udara masih tergolong normal baik untuk malam dan siang harinya. Tidak terlalu terik juga kalau siang hari," ungkapnya.
Agus tidak memungkiti bahwa luncuran material berupa lava masih terus terjadi. Namun baik luncuran yang terjadi di sisi selatan maupun barat daya tidak mencapai wilayah ekosistem monyet ekor panjang.
"Kalau luncuran tidak sampai wilayah ekosistem yang di hutan Merapi. Luncuran tetap ada karena suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi menduga kemunculan kera-kera itu tidak berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi. Bahkan ia menduga sejumlah monyet itu bukan berasal dari lereng Gunung Merapi.
"Mungkin ini kelompok [monyet] dari luar kawasan [Gunung Merapi]. Dari pengamatan kami memang ada di perengan sungai tapi kalau di Rejodani, Ngaglik ini sangat jauh dari kawasan," ungkap Akhmadi.
Baca Juga:Viral Monyet Masuk Perkampungan Warga, BPBD Sleman Sebut Bukan Sekali Ini Terjadi
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
- 1
- 2