DPKP DIY Sebut Stok Hewan Kurban Mencukupi

Erna mengatakan berdasarkan data triwulan I 2024, populasi sapi siap potong di DIY tercatat sebanyak 294.839 ekor, populasi kambing 455.889 ekor dan domba 148.278 ekor.

Galih Priatmojo
Jum'at, 10 Mei 2024 | 19:07 WIB
DPKP DIY Sebut Stok Hewan Kurban Mencukupi
Warga menuntun sapi dagangannya di Pasar Hewan Ngaren, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (20/7/2019). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.

SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan persediaan hewan kurban baik ternak sapi, kambing, maupun domba untuk kebutuhan masyarakat pada Hari Raya Idul Adha 1445 H mencukupi.

"Persediaan bisa mencukupi. Setiap tahun kebutuhan ternak untuk kurban di DIY selalu tercukupi," kata Kepala Bidang Peternakan DPKP DIY Erna Rusmiyati di Yogyakarta, Jumat.

Erna mengatakan berdasarkan data triwulan I 2024, populasi sapi siap potong di DIY tercatat sebanyak 294.839 ekor, populasi kambing 455.889 ekor dan domba 148.278 ekor.

Persediaan tersebut, kata dia, jauh lebih banyak dibandingkan rata-rata kebutuhan hewan kurban setiap tahun.

Baca Juga:BPBD Tak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY, Ini Alasannya

Pada 2023, dia mencatat realisasi hewan kurban sebanyak 26.072 ekor sapi, 24.714 ekor kambing, dan 27.459 ekor domba yang tersebar di 8.387 tempat penyembelihan di DIY.

Meski stok diperkirakan mencukupi, menurut Erna, DPKP DIY bersama sejumlah lintas sektor terkait bakal menggelar pemantauan untuk memastikan stok ternak cukup dan aman karena setiap tahun kebutuhannya meningkat.

Erna mengatakan pemantauan stok sekaligus pemeriksaan kesehatan ternak bakal menyasar sejumlah pasar induk hewan hingga peternak besar di lima kabupaten/kota pada akhir Mei hingga Juni 2024.

"Dari tahun ke tahun kebutuhan selalu naik. Dari 2022 ke 2023 naik sedikit seiring dengan perekonomian dan kesadaran masyarakat yang meningkat," ujar dia.

Menurut dia, tim dokter hewan dari DPKP DIY serta tim dari Balai Besar Veteriner Wates bakal memeriksa sampel kesehatan hewan ternak untuk mengantisipasi antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK) dan "lumpy skin disease" (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.

Baca Juga:Belum Ada Asrama Embarkasi di YIA, 3 Ribu Lebih Jemaah Haji dari DIY Berangkat Lewat Solo

Berdasarkan laporan dari kabupaten, menurut dia, saat ini sudah tidak ada kasus ternak terjangkit antraks di DIY setelah terakhir muncul di Gunungkidul pada Maret 2024

Demikian pula dengan penyakit PMK serta LSD, menurut dia, sudah tidak ada laporan lonjakan kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini