Menlu Retno: Pelemahan UNRWA oleh Israel Dilakukan Secara Strategis dan Sistematis

Menlu memastikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan bantuan kemanusiaan termasuk bersama UNRWA.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 03 Juni 2024 | 19:10 WIB
Menlu Retno: Pelemahan UNRWA oleh Israel Dilakukan Secara Strategis dan Sistematis
Suasana di luar kantor UNRWA di Jalur Gaza. [Dok.Antara]

SuaraJogja.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi meyakini aksi Israel menghambat bantuan kemanusiaan untuk Palestina dilakukan secara strategis dan sistematis. Termasuk dengan upaya pelemahan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Upaya pelemahan UNRWA itu dilakukan sejak muncul rekayasa tuduhan keterlibatan beberapa staf UNRWA dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Namun nyatanya, setelah investigasi hal tersebut tidak terbukti.

"Maka upaya pelemahan dilakukan, salah satu upaya pelemahan yang dilakukan kepada UNRWA adalah dihentikannya bantuan kemanusiaan, bantuan dari para donor kepada UNRWA terutama dari Amerika Serikat," terang Retno dalam acara Public Lecture bertajuk Diplomasi Indonesia untuk Palestina di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (3/6/2024).

Namun pihaknya tidak tinggal diam begitu saja dengan kondisi yang ada. Diplomasi untuk membuka kembali kran bantuan kepada warga Palestina itu bisa terwujud.

Baca Juga:Sempat Ramai Tagar All Eyes on Rafah, Tiga Negara Ini Akhirnya Beri Dukungan ke Palestina

Kini satu demi satu bantuan itu sudah mulai dialirkan kembali ke UNRWA. Retno bilang Amerika Serikat termasuk negara yang sampai saat ini belum atau tidak membuka kembali kran bantuan kepada UNRWA.

"Kenapa upaya pelemahan UNRWA dilakukan? Ini tentunya dampaknya tidak hanya memperburuk pelayanan kepada para pengungsi tetapi secara sistematis dan strategis memang dilakukan oleh Israel untuk meniadakan isu pengungsi," ujarnya.

"Jadi kalau mereka tidak dilayani terpaksa mereka akan tinggal di negara-negara tersebut. Sehingga isu pengungsi menjadi tidak ada, isu right to return bagi para pengungsi menjadi tidak ada. Sehingga salah satu elemen perjanjian perdamaian mengenai right to return untuk para pengungsian ditiadakan secara sistematis strategis oleh Israel," tambahnya.

Kendati demikian, Menlu memastikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan bantuan kemanusiaan termasuk bersama UNRWA. Apalagi UNRWA memerlukan bantuan keuangan yang banyak sekali.

"Karena dia menangani hampir 6 juta pengungsi yang tersebar tidak hanya di Gaza tapi di tepi barat di Jordania, Suriah, dan juga Lebanon. Dengan menyusutnya bantuan maka kita harus ada pihak-pihak yang meningkatkan bantuan dan yang meningkatkan bantuan itu antara lain Indonesia," katanya.

Baca Juga:Soal Kesiapan Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke RS Indonesia, Menlu Retno Berikan Penjelasan

Komunikasi terus dilakukan Indonesia dengan UNRWA terkait bantuan ini. Isu-isu yang coba ditiadakan oleh Israel akan coba terus ditangkal dengan berbagai upaya.

"Kita tetap ingin Palestina memiliki negara. Maka isu-isu yang menghambat pelaksanaan atau menghambat realisasi berdirinya sebuah negara Palestina itu yang akan kita bela," ujar dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini