"Mungkin nanti esport kemarin kita sudah lakukan, daripada sama-sama pegang hp untuk judi online ngapain kan e-sport besok masuk di PON juga, kan enggak ada salahnya kita bikin forum seperti itu," tandasnya.
"Saya yakin pemuda Sleman kalau mendengar masukan dan tadi hanya tinggal kita meramu dan memberi ruang kepada pemuda-pemuda ini agar kreatif terus, kalau mempunyai kegiatan kreatif ini saya yakin lah hal-hal yang mungkin itu menjadi pikiran negatif ini bisa kendalikan dan bisa ditahan," pungkasnya.
Bansos untuk Korban Judi Online
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan banyak keluarga miskin baru akibat dari permainan judi online.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Ini Langkah Pemkab Sleman untuk Penuhi Kebutuhan Pokok hingga Hewan Kurban
Muhadjir menyebut keluarga miskin baru itu kini menjadi tanggung jawab pihaknya. Sebab, kata dia, Kemenko PMK bertugas membenahi dari sisi dampak adanya judi online.
"Jadi tugas Kemenko PMK kalau memang sudah ditahan oleh pak Menko Polhukam, kita membenahi dari sisi dampaknya aja," ujar Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/6/2024).
"Ya termasuk banyak yang menjadi miskin baru itu menjadi tanggung jawab kita, tanggung jawab dari Kemenko PMK," kata Muhadjir.
Keluarga miskin baru akibat judi online itu kini turut dimasukan dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) senagai penerima bantuan sosial atau bansos. Upaya itu sebagai langkah riil dari Kemenko PMK dalam menanggulangi dampak dari permainan judi online.
Baca Juga:Tiga Nama Berebut Rekomendasi Bakal Calon Bupati Sleman dari PDIP untuk Pilkada 2024