Bukan Kader Partai Tapi Harda Kiswaya Dapat Surat Tugas Maju Pilkada dari Gerindra, Apa Pertimbangannya?

Terkait pemilihan calon-calon tersebut, Gerindra menggunakan pendekatan bottom-up. Termasuk dalam proses penentuan Harda Kiswaya sebagai calon bupati yang akan diusung.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 11 Juli 2024 | 18:14 WIB
Bukan Kader Partai Tapi Harda Kiswaya Dapat Surat Tugas Maju Pilkada dari Gerindra, Apa Pertimbangannya?
Mantan Sekda Sleman Harda Kiswaya dan juga Marijo menerima surat tugas dari DPP Gerindra untuk bertarung di Pilkada Sleman dan Kulon Progo. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Mantan Sekda Sleman Harda Kiswaya resmi mendapat surat tugas dari Partai Gerindra untuk maju sebagai calon bupati Kabupaten Sleman dalam Pilkada 2024 mendatang. Lantas apa pertimbangan Gerindra memberikan surat tugas itu kepada Harda, mengingat yang bersangkutan bukan kader partai.

Diketahui Gerindra juga telah memberikan surat tugas kepada Marijo di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul menunjuk Aris Suharyanta. Berbeda dengan Harda, dua nama itu diketahui merupakan kader partai.

Sekretaris DPD Gerindra DIY sekaligus Ketua Tim Monev Pilkada se-DIY, Nur Subiyantoro mengatakan bahwa pihaknya harus tetap realistis melihat situasi dan kondisi di lapangan. Hal itu termasuk dalam menentukan pilihan calon yang diusung dalam Pilkada nanti.

"Jadi tentu kita harus realistis melihat fakta di lapangan. Kita ada arahan dari DPP, ketika maju di Pilkada yang diharapkan itu sesuai fasum partai itu adalah kader partai atau orang Gerindra," kata Nur saat dihubungi SuaraJogja, Kamis (11/7/2024).

Baca Juga:Tak Beri Kontribusi ke Partai, Kursi Bupati Sunaryanta Terancam Melayang?

"Tapi kalau di daerah itu tidak ada internal yang maju maka diperbolehkan mengambil dari luar istilahnya naturalisasi. Jadi orang luar yang di-Gerindra-kan. Bukan internal tapi mau untuk di KTA Gerindra," imbuhnya.

Terkait pemilihan calon-calon tersebut, Gerindra menggunakan pendekatan bottom-up. Termasuk dalam proses penentuan Harda Kiswaya sebagai calon bupati yang akan diusung. 

"Kalau kita di DPD ini Gerindra ini modelnya bottom up bukan top down. Dalam proses Pilkada ini DPD memberikan seluas-luasnya kepada DPC masing-masing kabupaten kota siapa yang mau diajukan. DPD hanya mensupervisi dan monitoring turut menganalisa," tuturnya.

Nur mengakui pihaknya telah melakukan monitoring terkait dinamika politik yang ada di Sleman. Termasuk dengan perkembangan lima partai politik di Bumi Sembada meliputi Gerindra, Golkar, PKS, PPP dan NasDem yang membentuk Koalisi Sleman Bersatu (KSB). 

KSB ini menjadi salah satu faktor pertimbangan penting bagi DPD Gerindra DIY. Hingga akhirnya memberikan surat tugas kepada Harda Kiswaya. 

Baca Juga:Persiapan Pilkada 2024: Gerindra DIY Mulai Bergerak, Dua Nama Muncul di Sleman dan Kulon Progo

"Kebetulan di Sleman ini analisa kami mereka membuat Koalisi Sleman Bersatu ya. Kami monitoring, sehingga kami berdiskusi dengan DPC ternyata proses di DPC memang kekuatannya ke sana, kita sifatnya yang diusulkan nama itu kita terus tinggal melanjutkkan mengusulkan ke DPP," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini