Akhirnya Undang Perwakilan Pedagang Teras Malioboro 2 Berdialog, Pj Wali Kota: Ini Bentuk Itikad Baik

Tidak semua pedagang diundang saat koordinasi bersama Pemkot Jogja.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 05 Agustus 2024 | 18:35 WIB
Akhirnya Undang Perwakilan Pedagang Teras Malioboro 2 Berdialog, Pj Wali Kota: Ini Bentuk Itikad Baik
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto saat memberi keteangan pada wartawan. [Suarajogja.id/Hiskia]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akhirnya membuka ruang dialog dengan perwakilan pedagang kaki lima (PKL) di Teras Malioboro (TM) 2. Langkah ini disebut sebagai itikad baik pemerintah untuk mendengarkan aspirasi yang diinginkan para pedagang.

"Jadi yang pasti kita memang tadi sudah mendengarkan apa yang menjadi penyampaian dari mereka, ini bagian daripada komunikasi Pemkot Jogja," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Senin (5/8/2024).

"Ini bentuk daripada itikad baik dari pemerintah kota untuk bertemu dengan mereka yang selama ini mereka kan selalu menuntut untuk komunikasi," imbuhnya.

Terkait dengan hasil pertemuan atau koordinasi dengan para pedagang tadi, Sugeng masih belum bisa menuturkan secara rinci. Pihaknya akan berdiskusi kembali dengan sejumlah pihak terkait sebelum merumuskan kebijakan lebih lanjut.

Baca Juga:Usai Bertemu Pj Wali Kota, Pedagang Teras Malioboro 2 Berharap Tak Hanya "Di-PHP", Ini Tuntutannya

"Mengenai ending dari apa yang kemudian kebijakan yang harus dilaksanakan tentunya ini juga menjadi bagian yang pasti terhubung jarak pembicaraan, komitmen lebih lanjut secara internal di pemerintah kota," tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Sugeng pun mengaku belum bisa memastikan kapan lagi agenda dialog selanjutnya dilaksanakan. Termasuk dengan teknis siapa saja yang diundang dan diajak berdialog.

Namun ia menyebut pihaknya cukup kesulitan jika memang harus mengundang seluruh pedagang TM 2 yang jumlahnya mencapai 1.041 orang. Sehingga perwakilan dinilai menjadi teknis yang masih akan digunakan ke depan.

"Permasalahan teknis tidak memungkinkan dan perwakilan itu menjadi konsistensi bentuk yang penting. Mengenai waktu ya kita enggak bisa bilang minggu depan, bulan depan, atau dua minggu lagi. Bisa jadi kalau segela sesuatu ada kondisional dari hasil koordinasi dari masukan mereka ya tidak menutup kemungkinan ya bisa cepat," ujarnya.

"Tapi pastinya ini bagian dari tidak semudah yang kita bayangkan. 1.041 ini isi keinginan juga 1.041 macam. Enggak mungkin semua policy itu bisa memuaskan itu yang sedang kita kondisikan, kondisikan dalam tanda kutip tidak negatif tapi kepada arah yang lebih bisa diterima oleh semua pihak," sambungnya.

Baca Juga:Diundang Koordinasi oleh Pemkot Jogja, Paguyuban Pedagang TM 2: Jangan cuma Formalitas Saja

Paguyuban Sambut Baik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak