SuaraJogja.id - UGM kembali menggelar Trail Run tahun ini. Namun berbeda dari sebelumya, kegiatan tahunan itu tidak sekedar menawarkan pengalaman lari yang menantang, tetapi juga edukasi lingkungan dan kontribusi sosial yang signifikan, termasuk bagi mahasiswanya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sudjito di Yogyakarta, Rabu (28/8/2024) petang mengungkapkan, kegiatan yang digelar 5-6 Oktober 2024 di lereng selatan Gunung Merapi itu mengedepankan kontribusi sosial yang nyata.
"Sebagian dari biaya pendaftaran akan dialokasikan untuk program beasiswa pendidikan bagi mahasiswa ugm yang kurang mampu secara ekonomi," ujarnya.
Menurut Arie, hal itu sebagai upaya agar tidak ada mahasiswa UGM yang drop out atau tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Sebab masih banyak mahasiswa yang kekurangan biaya untuk membayar uang kuliahnya di UGM.
Baca Juga:129 Juta Orang Indonesia Terjerat Pinjol, Ini Tips Aman dari Pakar UGM
Selain beasiswa, UGM juga mengedepankan edukasi. Nantinya di sepanjang rute lari akan ditempatkan pos-pos informasi yang menyajikan fakta-fakta menarik tentang Gunung Merapi.
"Kami bekerja sama dengan ahli vulkanologi UGM untuk merancang konten edukatif yang akan disampaikan melalui papan informasi digital di sepanjang rute. Peserta bisa memindai kode QR di setiap pos untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," jelasnya.
Kegiatan tersebut juga merupakan manifestasi komitmen universitas dalam mendorong gaya hidup sehat. Selain itu meningkatkan kesadaran lingkungan. Para peserta tidak hanya akan menikmati pemandangan memukau lereng Merapi, tetapi juga akan mendapatkan wawasan langsung tentang ekosistem gunung berapi.
"Ini juga upaya mitigasi bencana," jelasnya.
Budhi Rahyono, Ketua Panitia UGM Trail Run 2024 menambahkan, inovasi lain yang ditawarkan adalah kolaborasi dengan Taman Nasional Gunung Merapi dalam program konservasi ekosistem. Peserta akan diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon dan pembersihan sampah di area tertentu sebagai bagian dari rangkaian acara.
"Kami telah merancang rute yang memungkinkan peserta menikmati keindahan alam Merapi dari berbagai sudut," tandasnya.
Untuk menjaga kelestarian lingkungan, panitia menerapkan kebijakan "zero waste" yang ketat. Penggunaan plastik sekali pakai akan diminimalkan, dan peserta diwajibkan membawa botol minum sendiri yang bisa diisi ulang di pos-pos yang telah disediakan.
"Kami ingin peserta pulang tidak hanya dengan medali, tetapi juga dengan pemahaman baru tentang lingkungan dan semangat untuk berkontribusi pada masyarakat," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi