SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan kesiapsiagaan bencana di perhotelan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membentuk satuan tugas (satgas) khusus.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono menuturkan bahwa satgas khusus untuk mitigas perhotelan ini berperan penting untuk menjamin rasa aman dan nyaman tamu selama menginap. Termasuk dalam hal ini untuk menghadapi potensi gempa bumi megathrust.
"Kita harus menunjukkan bahwa sesungguhnya hotel dan restoran siap menghadapi itu, bagaimana mengantisipasi dengan mengelola atau mitigasi bencana yang benar," kata Deddy kepada awak media, Selasa (17/9/2024).
Menurut Deddy, PHRI sudah memiliki pengalaman terkait pembentukan satgas. Dalam satgas kesiapsiagaan bencana ini, pihaknya akan kembali mengambil anggota lama dari Satgas Covid-19 kala pandemi dulu.
Baca Juga:BPBD Kulon Progo Salurkan 36 Tangki Air Bersih Terdampak Kekeringan
Dia menilai informasi terkait potensi bencana terkhusus megathrust ini perlu direspons dengan baik. Termasuk untuk meyakinkan para calon pengunjung agar tetap merasa tenang.
Saat ini, kata Deddy, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY untuk hal tersebut. Termasuk untuk memfasilitasi pelatihan mitigasi bencana bagi para pelaku bisnis perhotelan.
"Sekarang di kamar-kamar hotel sudah ada petunjuknya," ucapnya.
Selain pemasangan petunjuk dan arah evakuasi, Deddy menyebut pelatihan itu mencakup kesiapan SDM hotel dalam penyelamatan diri. Tidak terkecuali teknis pengarahan untuk tamu ketika terjadi bencana.
Persoalan anggaran membuat saat ini pelatihan mitigasi bencana itu belum dapat mencakup seluruh anggota PHRI DIY. Maka dari itu, Deddy berharap ada dukungan dari Pemda DIY terkait hal tersebut.
"Kami kemarin ke Pemda DIY mohon dibantu untuk (hotel) bintang tiga ke bawah. Bintang satu, dua, dan non bintang anggota kami mohon dibantu dalam pelatihan-pelatihan itu karena pelatihan itu berbayar," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Deddy memastikan belum ada pengaruh yang cukup signifikan dari isu megathrust tersebut dalam tingkat keterisian atau okupansi hotel di DIY.
"Ada dampaknya tapi tidak signifikan karena mereka (wisatawan) tahu bahwa bencana itu akan terjadi di mana pun juga, tidak hanya di DIY," tandasnya
Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardiyanto meminta semua pihak bersiap dengan berbagai potensi bencana yang ada. Rencana kontingensi perlu disusun secara matang.
"Ini penting karena kita setiap hari ada wisatawan. Sehingga mitigasi ke mereka seperti apa itu bagian dari bagaimana kita menjadi destinasi wisata yang bertanggung jawab," tutur Bobby.