Siswa Berkebutuhan Khusus di Gunungkidul Diduga Jadi Korban Kekerasan Guru, Orangtua Lapor Polisi

Mamad mengaku tak mengetahui alasan dirinya bersama dengan temannya bernama Iwan dipukul.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 08 Oktober 2024 | 21:10 WIB
Siswa Berkebutuhan Khusus di Gunungkidul Diduga Jadi Korban Kekerasan Guru, Orangtua Lapor Polisi
Kondisi luka yang dialami oleh siswa berkebutuhan khusus yang diduga dipukul oleh gurunya di Gunungkidul. [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

SuaraJogja.id - Seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Gunungkidul, berinisial DRS dilaporkan ke Mapolres Gunungkidul. DRS diduga telah melakukan penyekapan dan pemukulan terhadap siswa didiknya yang kebetulan berkebutuhan khusus, Mamad Adi Janhari (19), siswa kelas 1 SMA di SLB 2 Gunungkidul.

Selasa (8/10/2024) siang, orangtua Mamad yaitu pasangan Wagimin-Ninuk Kumnansyah datang jauh-jauh dari Sukoharjo untuk melaporkan perlakuan guru kepada anaknya tersebut. Bersama dengan keluarganya sekaligus pengasuh dari korban, Endang mereka datang ke Unit PPA Polres Gunungkidul.

Usai melaporkan peristiwa tersebut, Mamad berusaha menceritakan apa yang ia alami kepada awak media. Peristiwa itu sendiri terjadi pada hari Senin (7/10/2024) pagi kemarin. Peristiwa itu terjadi sesaat setelah upacara bendera usai.

"Habis upacara bendera, saya dibawa oleh guru DRS ke sebuah ruangan tertutup," tutur dia, Selasa.

Baca Juga:Tragis, Kakek Asal Patuk Terbakar Hidup-hidup Saat Membersihkan Ladang

Saat itu juga, sang guru menutup rapat pintu dan gorden jendela di ruangan tersebut. Tak hanya dirinya, kala itu ada teman lainnya yang juga murid SLB tersebut di dalam ruangan tersebut.

Setelah itu Mamad disuruh duduk di kursi dengan posisi tangan diletakkan di atas meja. Tanpa peringatan, DRS langsung memukul Mamad menggunakan alat pemukul yang biasa dibawa petugas keamanan sekolah.

"Itu saya dipukul pake itu apa namanya 'Kenut Satpam' berwarna hitam," cerita Mamad didampingi kedua orangtuanya dan bibi pengasuhnya.

Mamad mengaku tak mengetahui alasan dirinya bersama dengan temannya bernama Iwan dipukul. Akibat penganiayaan tersebut, Mamad mengaku mengalami luka memar dan lebam di beberapa bagian tubuhnya seperti di bagian tangan, bahu, kepala, dan perutnya.

Ayah korban, Wagimin, yang beralamat di Karangtengah, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengaku sangat marah. Dia tidak terima dengan perlakuan guru terhadap anaknya. Dia ingin agar guru tersebut diproses secara hukum.

Baca Juga:Cuti Kampanye Pilkada 2024, DPRD Gunungkidul Terancam Kosong?

"Pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal. Saya tidak bisa menerima anak saya diperlakukan seperti itu," ujar Wagimin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak