SuaraJogja.id - Tensi kontestasi Pilkada 2024 di Sleman semakin memanas. Hal itu ditandai dengan sejumlah pengerusakan alat peraga kampanye (APK) milik salah satu pasangan calon.
Baliho kampanye paslon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 1 Kustini Sri Purnomo - Sukamto (Kusuka) diketahui yang tersebar di berbagai titik diketahui dirusak oknum tak bertanggung jawab.
Dalam pantauan yang dilakukan tim Kusuka, baliho-baliho rusak itu berada di Kecamatan Mlati, Sleman, Godean dan berbagai titik lainnya.
"Perusakan ini sudah berlangsung selama seminggu, selalu di tengah malam, dan ini jelas aksi yang disengaja untuk mengganggu kampanye kami. Kami tidak akan terjebak dalam tindakan negatif seperti ini. Kami tetap fokus pada program kerja untuk masyarakat Sleman," kata Ketua Tim Pemenangan Kusuka, Inoki Azmi Purnomo dalam keterangannya, Selasa (15/10/2024).
Baca Juga:Bawaslu Sleman Kejar Bukti Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah, Batas Waktu Jadi Tantangan
Sementara itu, Calon Bupati (Cabup) Kustini Sri Purnomo mengaku tak ambil pusing terkait permasalahan itu. Kustini justru tetap mengajak masyarakat Sleman untuk tetap santun dan tenang terhadap segala hal yang bersifat provokatif.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Sleman untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh tindakan provokatif seperti perusakan baliho ini," ujar Kustini.
Kustini berharap, momen ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan bahwa tim dan relawan Kusuka dapat menjalani kampanye dengan semangat yang sehat, saling menghargai, dan fokus pada visi yang lebih baik untuk Sleman.
"Kami berkomitmen untuk memenangkan hati rakyat dengan terus menyampaikan ide-ide dan solusi untuk kemajuan bersama. Saya yakin masyarakat Sleman adalah masyarakat yang dewasa dalam berpolitik," tuturnya.
Ketika ditanya terkait apakah perusakan baliho tersebut dilakukan oleh paslon lain, Kustini tidak mau berspekulasi terlalu jauh. Dia lebih memilih fokus kepada penyampaian visi misi yang dibawanya.
Baca Juga:Pilkada Sleman 2024: Mas Marrel Ajak Kader Gerindra Kuatkan Barisan Menangkan Harda-Danang
"Kami tidak mau berspekulasi. Dugaan kami itu ulah oknum," pungkasnya.