SuaraJogja.id - "Tuhan siapa yang mau open house datang ke Pondok itu yang mungkin jadi pilihan. Dan ternyata yang mau datang hanya Mas Prabowo," ucap Gus Miftah mengisahkan awal momen dimana kemudian ia banyak membersamai Prabowo selama gelaran Pilpres 2024 seperti dikutip dari detikcom.
Ya, pengasuh ponpes Ora Aji yang terletak di Sleman, DIY tersebut mengungkapkan pilihannya yang jatuh untuk membersamai Prabowo Subianto dalam gelaran Pilpres 2024 tak lain karena mengikuti petunjuk dari Allah.
Ia mengaku sebelum kedatangan Prabowo ke pondok, sejumlah gurunya telah mengarahkan untuk membersamai Menhan di era pemerintahan Jokowi tersebut.
Pertanda pun makin terang benderang di depan matanya untuk menetapkan hati mendukung Prabowo di gelaran Pilpres 2024.
Baca Juga:Prabowo Pecah Kementerian Pendidikan, Forum Rektor PTMA Ingatkan Anggaran yang Membengkak
"Jadi beliau pas lebaran ke pondok, ia juga mendapat respon positif dari guru-guru saya, memberi doa ke beliau. Bahkan saat diminta gurunda saya Maulana Habib Luthfi beliau juga bersedia menjadi ketua panitia Multaqo Ulama sedunia, itu yang kemudian meyakinkan saya mendukungnya," bebernya.
Semenjak itu, Gus Miftah pun nyaris tak pernah absen membersamai Prabowo Subianto hingga kemudian memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Azimat Prabowo
Bisa dibilang, Gus Miftah serupa kepingan azimat bagi Prabowo selama gelaran Pilpres 2024.
Julukan azimat tentu bukanlah sekonyong-konyong disematkan kepada Gus Miftah.
Baca Juga:JCW Desak KPK Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej usai Kembali Ditunjuk Wamen Hukum Era Prabowo
Hal itu merujuk pada pernyataan Pengamat Politik dari Center for Public Policy Studies Indonesia Novarel Saefuddin Zuhry.
Dikutip dari Antara, Zuhry menyebut dukungan Gus Miftah ampuh mendulang suara bagi pasangan Prabowo-Gibran.
Ia menyebut sosok yang bernama lengkap Maulana Miftah Habiburrohman tersebut berdasar survei merupakan tokoh muslim yang menduduki posisi keempat sebagai rujukan politik.
Menurutnya, posisi itu dikarenakan mayoritas jamaah Gus Miftah dari kalangan yang tak mengenal media sosial.
"Ia mempunyai efektifitas dan pengaruh yang sangat tinggi untuk menggaet suara pemilih," terangnya.
Lebih jauh, Gus Miftah pun merupakan sosok yang cukup dikenal di kalangan Nahdlatul Ulama yang menurut sejumlah survei sudah bulat mendukung paslon Prabowo-Gibran.
"Mungkin dari survei itu ada kerja keras Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo-Gibran," analisisnya.
Bak balas jasa atas loyalitas dan totalitasnya memberi dukungan, Gus Miftah pun mendapatkan posisi khusus di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dua hari setelah resmi sebagai Presiden Indonesia, Prabowo Subianto mendapuk Gus Miftah bukan sebagai menteri melainkan sebagai utusan khusus.
Gus Miftah didapuk sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Jabatan tersebut, jelas Gus Miftah setara dengan jabatan menteri.
"Kalau utusan khusus presiden ini setingkat menteri negara," terangnya usai melakoni pelantikan di Istana Merdeka, Selasa (22/10/2024).
Mengenai tugasnya, Gus Miftah menyebut diantaranya terkait moderasi.
"Salah satu tugas di luar kementerian yakni membangun komunikasi internasional soal moderasi dan toleransi," jelasnya.
Dalam menjalankan jabatan yang baru, Gus Miftah mendapatkan fasilitas negara berupa kantor khusus. Selain itu ia juga memeroleh gaji setara dengan menteri.
Perihal gaji yang diterima Gus Miftah hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden pasal 22 Nomor 137 Tahun 2024.