SuaraJogja.id - K.H. Miftah Maulana Habiburrahman resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai utusan khusus presiden pada Selasa (22/10/2024) kemarin.
Pria yang akrab disapa Gus Miftah itu ditunjuk Prabowo sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di rumahnya pada Rabu (23/10/2024) siang, yang juga berada di kompleks Pondok Pesantren Ora Aji di Jl. Werkudara, Tundan, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman tidak ada keramaian yang mencolok usai pelantikan tersebut.
Bahkan pada siang kompleks rumahnya terlihat sepi, tidak ada aktivitas yang tampak. Para santri pun hanya ada satu dua yang berjalan menuju masjid untuk berkegiatan.
Baca Juga:Diduga Bagi-bagi Uang saat Kampanye, Bawaslu Sleman Panggil Cawabup Paslon Nomor Urut 1
Beberapa karangan bunga berupa ucapan selamat atas pelantikan tampak menghiasi halaman ponpes. Pos petugas yang berjaga pun tak terlihat terisi.
Tugas utusan khusus presiden tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2024 tentang Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil presiden.
Adapun, aturan terkait utusan khusus itu ditetapkan 18 Oktober 2024 oleh Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat sebagai Presiden.
Sementara, bunyi Pasal 1 Perpres menyebutkan utusan khusus presiden dibentuk untuk memperlancar tugas presiden.
Tugasnya adalah diberikan langsung oleh presiden di luar tugas terkait kementerian dan instansi pemerintah, dimana pekerjaan mereka bertanggungjawab langsung kepada presiden.
Baca Juga:Gus Miftah: Dari Petunjuk Allah Kini Jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto
Setelah dilantik, Gus Miftah membeberkan sejumlah tugas utama yang diamanatkan padanya seperti memfokuskan isu kerukunan dan moderasi beragama di Indonesia.
Dalam implementasinya, Gus Miftah berencana membangun komunikasi terkait moderasi dan toleransi hingga kancah internasional.
"Karena bidang saya di kerukunan beragama dan pembinaan keagamaan, tugasnya tidak jauh dari itu. Ada satu tugas penting, yaitu membangun komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi," tutur Gus Miftah di Istana Presiden, usai pelantikan.
Selain itu, Gus Miftah juga berencana untuk menguatkan dan menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
"Indonesia ini memiliki 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa, dan 6 agama. Keragaman ini bisa menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan baik. Kami ingin menjaga stabilitas kerukunan itu," tegasnya.