Di sisi lain, SCA dan SCI juga membahas masalah seks, di mana kata ini memang tabu dibahas dalam beberapa forum. Tetapi bagi Reksa, pembahasan seks dalam berkeluarga sangat penting, tetapi selama di tempat dengan orang-orang yang juga tepat.
"Termasuk juga ada fiqih-fiqih terkait berumah tangga dan juga mencari maisyah, atau penghasilan yang kalau tidak terbiasa sebagai pegawai bisa berjualan dengan cara yang efektif," ungkap dia.
"Di SCA kita diajari perbumbuan. Jadi bisa bedain mana kunyit, mana laos. Ya menyiapkan MPASI [untuk bayi]. Laki-laki kan memang menyiapkan nafkah ya, tapi nafkah itu tidak mentah, jadi harus dihidangkan dan dimakan. Dan laki-laki juga harus bisa masak," ujar Reksa.
![Alumnus SCI dan SCA, Andhika Reksa dan Rizka Saumi saat ditemui di Cangkringan, Sleman, Jumat (25/10/2024). [Suarajogja.id/ M Ilham Baktora]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/28/28485-alumni-sekolah-calon-ibu-dan-ayah.jpg)
Reksa dan Rizka, merupakan alumni SCI dan SCA yang membawa ilmu baru sebagai seorang suami dan juga istri. Bahkan kedua alumni ini memutuskan untuk menikah dan menjadi pasangan suami istri pada 2023 lalu. Padahal selama mengikuti acara bahkan hingga menjadi panitia keduanya tak sering bersalam sapa.
Baca Juga:Gangguan Kesehatan Mental Hantui Ibu Hamil di DIY: Minim Dukungan Keluarga hingga Krisis Psikolog
Pertemuan keduanya hingga memutuskan menikah pun tak lepas dari peran SCI. Di mana Reksa mengaku sudah sangat siap menjadi kepala rumah tangga. Selepas keduanya kembali ke tempat tinggal masing-masing, temasuk Rizka yang kembali ke Jambi dan Reksa yang berada di Kalimantan, kedunya justu bertemu kembali di Kota Pelajar.
Berawal dari tawaran kerja dari Founder SCI dan SCA kepada Reksa yang gayung bersambut diterima dan saat itu Reksa banyak berkegiatan di Jogja. Pada waktu yang tak jauh berbeda pun, Rizka juga ditawarkan untuk ke Jogja dan dikenalkan dengan Reksa.
"Karena sudah tahu karakternya selama di SCI juga ya akhirnya menerima dan kita menikah 2023 kemarin," ujar Rizka.
Ilmu selama di SCI, terutama materi self healing menjadi salah satu faktor juga yang membuat Rizka merasakan manfaat saat menikah. Pasalnya dalam beberapa materi Rizka mengetahui bagaimana memahami orang tuanya termasuk pribadi dia.
Saat dilamar hingga ke akad nikah, Reksa dan Rizka bahkan tak mengalami kendala sama sekali. Respon orang tuanya pun tidak banyak menuntut selama prosesi keduanya menikah. Pada tahun pertamanya menjalani bahtera rumah tangga juga mereka nikmati.
Baca Juga:Menanti Relokasi, Siswa SDN Nglarang Belajar Berdampingan dengan Debu Proyek Tol
Rizka berujar bahwa sejauh ilmu yang ia dapatkan selama di SCI ia berusaha untuk belajar bagaimana menjadi ibu yang baik. Beruntungnya, Reksa yang menjadi kepala rumah tangga juga mengamini bahwa dasar untuk mau belajar bersama dalam rumah tangga bisa menciptakan keluarga harmonis ke depan.
Bersama-sama Membangun di 2014
SCI mengawali kegiatannya pada 2014 lalu. Sekolah untuk calon ibu dan ayah ini ingin memberikan pendidikan konkret terutama para anak muda bagaimana memegang tanggungjawab sebagai ibu dan juga ayah.
Yazid Subakti, Founder SCI dan SCA ini tak menampik kegiatan atau seminar pra-nikah sudah sering diselenggarakan. Namun sifatnya hanya sebatas motivasi dan pelajaran fiqih yang berakhir dengan pernikahan dan mencari jodoh.
"Peserta ini tentu bertanya-tanya, caranya bagaimana?, menemukan jodoh itu bagaimana?. Apakah itu lebih penting daripada nanti kalau sudah berumah tangga?," ungkap Yazid.
Yazid tak hanya sendiri membangun sekolah tersebut. Bersama istrinya, Deri Rizki Anggarani. Dua founder ini bersama-sama membangun sekolah yang dibutuhkan para calon ibu dan ayah agar tak salah langkah dalam membangun rumah tangga.