Masuki Musim Tanam, Pemkab Bantul Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman

pada bulan Mei dan Juni 2024, Kabupaten Bantul mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian sekitar 8.000 ton baik jenis urea maupun NPK.

Galih Priatmojo
Sabtu, 02 November 2024 | 14:43 WIB
Masuki Musim Tanam, Pemkab Bantul Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Petani mengolah lahan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik

SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani daerah ini menjelang musim tanam pada musim hujan akhir 2024 masih aman dan mencukupi kebutuhan petani.

"Untuk pupuk di Bantul masih aman, sampai Oktober hampir 60 persen penyerapannya, karena kan ada penambahan alokasi pupuk dari pemerintah di bulan Mei kemarin," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, pada bulan Mei dan Juni 2024, Kabupaten Bantul mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian sekitar 8.000 ton baik jenis urea maupun NPK.

Sebelumnya, Kabupaten Bantul telah mendapatkan alokasi pupuk sebanyak 5.639 ton untuk pupuk UREA dan sebanyak 4.024 ton untuk jenis NPK.

Baca Juga:Bawa Vodka, Tiga Pemuda Diamankan Polisi di Kretek Bantul

"Jadi kalau dihitung persentase dari ketersediaan pupuk sekarang, memang belum ada 60 persen penyerapannya, tetapi harapan kami dengan adanya hujan yang segera turun di Bantul, pupuk tersebut dapat terserap," katanya.

Dia mengatakan, terlebih belum adanya hujan merata mengguyur wilayah Bantul saat ini mengakibatkan musim tanam mengalami kemunduran dari kondisi normal, namun harapannya segera ada hujan, sehingga tidak berpengaruh terhadap panen di akhir tahun.

"Yang perlu disiapkan petani itu melakukan persemaian, kami juga sudah menggerakkan penyuluh, dan untuk penebusan pupuk harapan kami juga tersedia, jadi begitu hujan petani langsung bisa tebus pupuk," katanya.

Joko juga mengatakan, saat ini, di sebagian wilayah Bantul terutama daerah sawah tadah hujan masih terkendala dengan air untuk budidaya tanaman pertanian, seperti di daerah Kecamatan Dlingo, sehingga menunggu hujan turun.

"Di daerah atas, seperti Imogiri dan Dlingo dan daerah tadah hujan belum bisa mulai tanam, kemudian di wilayah Sedayu sebagian kecil lahan belum bisa tanam, karena ada pembangunan perbaikan saluran irigasi," katanya.

Baca Juga:Target 2025, Bantul Siap Sempurnakan Ruang Terbuka Hijau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak