Ingin Berobat, Ibu Asal Semanu Ini Justru Jadi Korban Pelecehan Seksual

Waljito mengatakan, kehadirannya kali ini untuk memberikan dukungan karena selama ini korban hanya diam tidak berani melaporkan peristiwa pelecehan seksual yang dialaminya.

Galih Priatmojo
Kamis, 07 November 2024 | 11:56 WIB
Ingin Berobat, Ibu Asal Semanu Ini Justru Jadi Korban Pelecehan Seksual
Ilustrasi pencabulan

SuaraJogja.id - Niat hati ingin konsultasi dan terapi atas penyakit yang dideritanya, W (42) ibu rumah tangga asal Padukuhan Pelem, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu Gunungkidul justru menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum dukun, AL

Tak hanya sekali, namun W mendapat perlakuan tidak senonoh dari AL sebanyak 2 kali. Dia mendapat perlakuan tidak senonoh ketika berada di posko pengaduan UMKM dan rumah kosong dekat lokasi pertama.

Mendapat perlakuan tidak senonoh, Rabu (6/11/2024) malam, W datang ke Polres Gunungkidul untuk melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Polisi. Dia datang bersama pendamping UMKM yang selama ini mendampingi UMKM kesulitan membayar kredit mereka. 

Waljito mengatakan, kehadirannya kali ini untuk memberikan dukungan karena selama ini korban hanya diam tidak berani melaporkan peristiwa yang dialaminya. Dia menyarankan korban untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum. 

Baca Juga:Jogja Dua Kali Diguncang Gempa dalam Sehari, Begini Penjelasan BMKG

"Keberanian korban untuk melapor sangat penting agar tidak ada lagi korban-korba lain,” ujar Waljito di Polres.

Waljito menambahkan, saat ini korban masih mengalami trauma dan meminta agar korban mendapatkan perlindungan hukum. Karena korban takut untuk melapor khawatir ada sesuatu di kemudian hari. 

Dari informasi yang dia terima ada indikasi bahwa pelaku tidak hanya melibatkan satu korban saja. Kasus pertama terjadi pada 12 Juli 2024 di Posko Wukirsari, Baleharjo, Kapanewon Wonosari. 

"Korban awalnya meminta bantuan terapi, justru menjadi korban pelecehan dengan meraba dan meremas dada korban," kata dia. 

Selain di Posko, kejadian kedua pada 1 Oktober 2024 terjadi di depan sekretariat, tepatnya di sebuah rumah kosong yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian pertama. Saat itu pelaku menarik tangan korban dan dipaksa memegang kemaluan pelaku. 

Baca Juga:Kisah Tragis Driver GoCar di Gunungkidul: Leher Disayat, Mobil Raib, Pelaku Kecanduan Judi Online

Dia berharap agar polisi bisa menindaklanjuti peristiwa yang menimpa korban. Sebab dari informasi yang dia terima korban tidak hanya satu orang saja. Dia meminta polisi untuk mengembangkan kasus ini dan menemukan korban lainnya. 

"Kami berharap proses penyelidikan dapat mengungkap fakta yang sebenarnya, dan pelaku bisa segera mendapatkan hukuman yang setimpal," ujar Waljito. 

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini