Panen Raya 2,6 Ton Ikan Tangkap di Gunungkidul, Nilai Transaksi Capai Rp62 Miliar

Pendapatan bersih yang diterima 2.276 nelayan mencapai Rp26,4 juta per orang

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 05 November 2024 | 22:20 WIB
Panen Raya 2,6 Ton Ikan Tangkap di Gunungkidul, Nilai Transaksi Capai Rp62 Miliar
Ilustrasi ikan laut (pexels/Mali Maeder)

SuaraJogja.id - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, melaporkan produksi perikanan tangkap di wilayah Pantai Gesing hingga Sadeng mencapai 2,6 ton per akhir Oktober 2024.

Menurut Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Wahid Supriyadi, pada Selasa di Gunungkidul, pencapaian produksi ikan tangkap hingga Oktober 2024 ini sangat menggembirakan.

"Total ikan yang didaratkan di tujuh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di sepanjang pantai selatan Gunungkidul, mulai dari Gesing hingga Sadeng, telah mencapai 2,6 ton," ujar Wahid.

Wahid juga menyampaikan bahwa produksi ini menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp62,1 miliar. Setelah dikurangi biaya operasional sebesar Rp1,97 miliar, pendapatan bersih yang diterima 2.276 nelayan mencapai Rp26,4 juta per orang hingga triwulan ketiga tahun ini.

Baca Juga:Geger, Warga Gunungkidul Temukan Tetangga Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi

Pendapatan ini mencapai 79 persen dari target tahunan sebesar Rp33,4 juta per nelayan.

“Pencapaian ini adalah hasil kerja keras para nelayan dan dukungan dari berbagai pihak. Meski masih ada tantangan yang harus dihadapi, kami optimis target produksi tahunan akan tercapai,” jelas Wahid.

Jenis ikan yang dominan meliputi layur, lobster, lisong, dan trisi. Selain itu, pencatatan produksi jenis ikan lain, seperti rumput laut, ubur-ubur, serta hasil perairan umum darat di sungai dan telaga, juga sedang diintensifkan.

Berbagai langkah dilakukan untuk mendukung target produksi, seperti bantuan perahu, mesin, dan alat tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, baik melalui APBN maupun dana aspirasi anggota DPR RI.

"Kami juga mengoptimalkan sistem rantai dingin agar kualitas ikan tetap terjaga dan harga tetap stabil," tambahnya.

Baca Juga:Nasib Terkini Mbah Sarno Mantan Pejuang yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Dapat Rumah hingga Pensiunan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak