Diteror Film Horor, Jogja Berlimpah Cuan

Menjamurnya film horor yang menghiasi bioskop tanah air ternyata jadi berkah bagi sektor pariwisata di Jogja. Ekonomi lokal di wilayah Jogja pun turut tumbuh secara positif

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 19 November 2024 | 15:01 WIB
Diteror Film Horor, Jogja Berlimpah Cuan
Ilustrasi film horor. [Suarajogja/Iqbal Asaputro]

Lokasi yang pernah jadi salah satu set produksi film KKN di Desa Penari itu, belakangan kembali ngehits

Berdasarkan catatan dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) terkait pengunjung Obyek Wisata Alam (OWA) Plunyon, setelah adanya pemutaran Film KKN di Desa Penari terjadi peningkatan signifikan.

KKN di Desa Penari diketahui sempat melakukan syuting pada akhir tahun 2019 lalu di sejumlah lokasi di Jogja, salah satunya, Plunyon. Sedangkan filmnya sendiri tayang perdana di bioskop pada 30 April 2022 silam, setelah ditunda lebih kurang dua tahun dari rencana awal pada 29 Maret 2020 akibat pandemi Covid-19.

Dari data yang ada, kunjungan di Plunyon sejak Januari-April 2022 atau sebelum penayangan film KKN di Desa Penari tidak pernah mencapai lebih dari 2.500 kunjungan per bulan. Tertinggi hanya pada Januari yakni mencapai 2.211 kunjungan.

Baca Juga:Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024

Jumlah pengunjung objek wisata Plunyon Kali Kuning tahun 2022. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Jumlah pengunjung objek wisata Plunyon Kali Kuning tahun 2022. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Namun setelah film tersebut tayang, lonjakan kunjungan yang sangat signifikan sangat terasa. Pasalnya pada Mei tercatat kunjungan menembus angka 9.598 dan di bulan Juni tak jauh berbeda yakni mencapai 9.589 kunjungan.

Sejak KKN di Desa Penari tayang dan memecahkan rekor demi rekor penonton terbanyak, kunjungan ke Plunyon hampir tak pernah sepi. Dari Juli hingga akhir tahun, kunjungan terendah masih berada di angka 3.708 yaitu pada September sedangkan Desember kembali menyentuh 5.870 kunjungan.

Kesuksesan KKN di Desa Penari, dilanjutkan melalui proyek spin-off salah satu karakternya yakni Badarawuhi di Desa Penari. Tak berbeda dengan film pertamanya, Badarawuhi di Desa Penari juga sempat mengambil lokasi syuting di Plunyon, Kali Kuning.

Film spin off yang baru tayang perdana di bioskop pada 11 April 2024 lalu itu pun mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat dengan torehan hingga lebih dari 4 juta penonton. Plunyon pun kembali mendapat dampak positif usai penayangan film tersebut.

Kunjungan sejak Januari 2024 di Plunyon memang sudah cukup tinggi yakni mencapai 6.669 lalu Februari menurun dengan 5.818 kunjungan, begitu pula dengan Maret dan April yakni 4.118 dan 4.730 kunjungan. Namun setelah film Badarawuhi tayang, tepatnya pada Mei, kunjungan langsung meroket hingga menembus 13.954 kunjungan.

Baca Juga:Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah

Jumlah pengunjung objek wisata Plunyon Kali Kuning tahun 2024. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Jumlah pengunjung objek wisata Plunyon Kali Kuning tahun 2024. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Momentum itu bahkan tetap terjaga hingga data terakhir bulan September 2024 kemarin dengan 7.684 kunjungan. Bukan tak mungkin kunjungan hingga akhir tahun ini juga masih akan tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak