Diteror Film Horor, Jogja Berlimpah Cuan

Menjamurnya film horor yang menghiasi bioskop tanah air ternyata jadi berkah bagi sektor pariwisata di Jogja. Ekonomi lokal di wilayah Jogja pun turut tumbuh secara positif

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 19 November 2024 | 15:01 WIB
Diteror Film Horor, Jogja Berlimpah Cuan
Ilustrasi film horor. [Suarajogja/Iqbal Asaputro]
Poster film horor yang sedang tayang di bioskop di Jogja. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Poster film horor yang sedang tayang di bioskop Jogja. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Sementara itu Dika, seorang rekannya juga merupakan penikmat film. Ia mengaku menggemari nonton film horor, tidak terbatas horor buatan sineas Indonesia tapi juga dari berbagai negara.

Horor penuh darah dengan suasana mencekam adalah genre film favoritnya. Namun ketika berbicara film horor Indonesia, dia cenderung pemilih.

"Pilih-pilih sih kalau horor Indo, kalau emang cukup menjanjikan dari trailer atau sutradara dan para pemainnya, pasti dicoba sih, walaupun ya bukan jaminan oke juga dari kualitas," ucap Dika.

Menurutnya film horor memiliki kesan tersendiri, genre itu menyentuh beberapa emosi paling mendasar tiap orang yakni ketakutan dan ketegangan.

Baca Juga:Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024

"Horor sering kali menantang persepsi kita tentang realitas, membuat kita mempertanyakan apa yang mungkin atau apa yang mengintai di tempat yang tidak diketahui, ngomonginnya aja udah seru kan," ungkapnya.

Ditambah lagi, jika memang didukung dengan eksekusi yang mumpuni dan baik tentu mampu menciptakan suasana yang meresahkan, hingga visual yang mengganggu.

"Dari situ ada pengalaman yang intens dan mendebarkan. Ini tuh genre yang menyenangkan, ada banyak kejutannya, dan saya menganggap ketidakpastian itu mengasyikkan, kalau memang bagus, mau horor terus juga gapapa sih," tandasnya.

Jogja Langganan Film Horor

Disamping menjadi pangsa pasar para penikmat film, Jogja nyatanya juga jadi jujugan para sineas untuk memproduksi film. Diantara sekian banyak produksi film yang ada di Jogja, dalam beberapa waktu terakhir didominasi produksi film horor.

Baca Juga:Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah

Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata DIY Iwan Pramana menyebut berdasar produksi film yang masuk atau setidaknya termonitor oleh Dispar DIY, saat ini memang masih didominasi produksi film horor. Hal ini diketahui dari sejumlah tim produksi yang meminta semacam rekomendasi perizinan pada lokasi-lokasi tertentu di Jogja.

Dia mengaku belum ada angka pasti terkait dengan itu, namun dari dua film saja yang akan diproduksi akhir tahun ini di Jogja, salah satunya horor.

"Kalau ini kemarin saya lihat horor ya (yang mendominasi syuting di Jogja). Mungkin lagi tren ya film-film Indonesia dan tetap mengambil suasana-suasana pedesaan, dan mungkin Jogja jadi representatif yang baik untuk itu," kata Iwan.

Plunyon Ketiban Berkah

Jadi langganan tempat produksi film terutama film horor, sepertinya jadi berkah tersendiri bagi dunia pariwisata Jogja.

Hal itu setidaknya bisa dilihat dari destinasi wisata alam Plunyon, Kali Kuning yang terletak di kawasan lereng Merapi, Sleman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini