Mahasiswa dan Pelajar Indonesia Paling Banyak Terjerat Judi Online, Pengamat Minta Pemerintah segera Turun Tangan

Lingkungan yang permisif juga turut memperburuk situasi.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 27 November 2024 | 18:11 WIB
Mahasiswa dan Pelajar Indonesia Paling Banyak Terjerat Judi Online, Pengamat Minta Pemerintah segera Turun Tangan
Ilustrasi pelajar kecanduan judi online. [Suara.com/Iqbal]

Dampak Buruk dan Kerugian bagi Negara

Fenomena ini juga memiliki dampak besar secara nasional. Di Jerman, misalnya, biaya rehabilitasi korban judi jauh lebih besar daripada nilai transaksi perjudiannya. Jika dibiarkan, perjudian online berpotensi meningkatkan kriminalitas dan melemahkan daya beli masyarakat akibat misalokasi anggaran rumah tangga. Bahkan, hal ini dapat memicu resesi ekonomi di masa mendatang.

Negara juga mengalami kerugian besar akibat judi online. Dengan nilai transaksi Rp327 triliun, peluang alokasi dana untuk sektor produktif menjadi hilang.

"Diperlukan langkah tegas dari pemerintah untuk menghentikan aktivitas ini agar kerugian dapat diminimalkan," tegas Wayan.

Baca Juga:Mahasiswa UNY Berhasil Sulap Limbah Sampah Jadi Suplemen Tanaman

Perlu Edukasi dan Pencegahan di Lingkungan Akademik

Sebagai langkah pencegahan, Wayan merekomendasikan pembentukan forum khusus di institusi pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya judi online. Edukasi terkait pengelolaan keuangan juga perlu diberikan kepada mahasiswa agar mereka dapat mengatur keuangan secara bijak dan terhindar dari penggunaan dana untuk hal-hal yang tidak produktif.

Fenomena judi online yang semakin meluas membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Dengan sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta solusi untuk mengurangi dampak negatif judi online dan mengembalikan stabilitas sosial serta ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak