SuaraJogja.id - Lembaga amil zakat Lazismu berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Termasuk untuk terus bersinergi dengan visi Presiden Prabowo Subianto yakni Asta Cita.
Rekomendasi Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan bagian dari rujukan lembaga amil zakat termasuk Lazismu dalam menjawab agenda pembangunan global tersebut. Hal itu disampaikan Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais.
"Sejalan dengan akselerasi Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dan bonus demografi, diharapkan visi yang dicita-citakan menjadi negara maju, modern, dan berperadaban unggul dengan berbagai faktor pendukungnya seperti penguatan sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital dapat terwujud," kata Mujadid Rais di Auditorium Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya Yogyakarta, Jumat (29/11/2024).
Rakernas kali ini, lanjut Mujadid Rais, mengusung tema besar Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs. Tema sejalan dengan program atau arah kebijakan pemerintahan nasional Prabowo-Gibran.
Baca Juga:Senandung Serak Warga Ringinsari di Tengah Kusutnya Pembangunan Tol Solo Jogja
Salah satu yang dilakukan yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Program prioritas kabinet Merah Putih, tercantum agenda pemberantasan kemiskinan dengan target menurunkan kemiskinan esktrem menuju 0 persen.
Hal itu perlu dilakukan sesegera mungkin dalam 2 tahun pertama pemerintahan dan untuk kemiskinan relatif ditargetkan di bawah 6 persen di akhir 2029.
Lazismu juga akan mempertimbangkan salah satu program Asta Cita tentang peningkatan gizi masyarakat. Pada kesempatan sebelumnya, Lazismu telah mengimplementasikan dalam program stunting, dan ke depannya di tahun 2025 program ini akan diselaraskan dengan tujuan program dalam Asta Cita.
Berpijak dari capaian ke depan Indonesia Emas tersebut, Lazismu melalui agenda rakernas yang dihelat setiap setahun sekali, berikhtiar lewat sektor filantropi Islam untuk melakukan penyusunan rencana program nasional.
"Diharapkan dapat dilakukan pembahasan atas perkembangan Lazismu baik dari aspek capaian, maupun pembahasan program strategis nasional yang memerlukan sinergi lebih lanjut dalam koordinasinya," ucap Mujadid Rais.
Semetara itu, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Hilman Latief sekaligus mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam sambutannya mengatakan sejak 2016 hinghga 2024 konsisten dengan isu SDGs.
- 1
- 2