Praktisi Kesehatan Ingatkan Bahaya Penggunaan Jarum Tajam pada Penularan Penyakit HIV/AIDS

Menurut Ngabila pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan jarum hanya dalam sekali pakai (disposable syringe).

Galih Priatmojo
Rabu, 04 Desember 2024 | 12:17 WIB
Praktisi Kesehatan Ingatkan Bahaya Penggunaan Jarum Tajam pada Penularan Penyakit HIV/AIDS
Ilustrasi jarum suntik. (Shutterstocks)

Dalam kesempatan itu, Ngabila menambahkan penularan HIV/AIDS juga dapat terjadi melalui hubungan seksual yang berisiko. Contohnya adalah berhubungan tanpa kondom, yang meningkatkan risiko penularan terutama jika salah satu pasangan terinfeksi.

Hubungan seksual anal juga berisiko karena jaringan di rektum lebih rentan terhadap luka dibandingkan jaringan di vagina.

Jenis hubungan lain yang berisiko adalah sering berganti pasangan. Ngabila menjelaskan dalam hubungan itu kemungkinan berinteraksi dengan seseorang yang terinfeksi HIV akan meningkat, terutama jika status HIV keduanya tidak diketahui.

“Berhubungan seksual dengan pasangan yang tidak diketahui status HIV-nya akan meningkatkan risiko, apalagi kalau mereka sudah tertular dan tidak menjalani terapi antiretroviral (ART),” ujar dia.

Baca Juga:Gangguan Kesehatan Mental Hantui Ibu Hamil di DIY: Minim Dukungan Keluarga hingga Krisis Psikolog

Lebih lanjut ia menyebut adanya luka atau infeksi menular seksual (IMS) juga dapat memicu penularan. Luka di area genital atau infeksi seperti sifilis, herpes, atau gonore dapat mempermudah virus masuk ke dalam tubuh, termasuk ketika pasangan sedang menstruasi.

Maka dari itu, ia menganjurkan agar pasangan yang ingin melakukan hubungan seksual untuk menggunakan kondom dengan benar. Kondom lateks atau poliuretan sangat efektif dalam mencegah penularan HIV jika digunakan dengan benar setiap kali berhubungan seksual.

Kemudian deteksi dini dapat dilakukan melalui rutin menjalani tes HIV terutama jika memiliki pasangan baru atau beberapa pasangan seksual. Sedangkan bagi penderita, dapat menjalani terapi antiretroviral (ART).

“Penularan HIV melalui hubungan seksual dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten. Edukasi dan akses terhadap alat pencegahan seperti kondom dan Profilaksis Pra Pajanan (PrEP) sangat penting untuk melindungi diri dan pasangan,” kata Ngabila.

Baca Juga:Kelurahan Selopamioro Terdapat Kasus Stunting Tertinggi, Ini yang Dilakukan Dinkes Bantul

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak