Soroti Kasus Gus Miftah dengan Pedagang Es Teh, Dosen Agama Islam dan Kemuhammadiyahan Unisa: Sangat Tak Patut

Iwan menyebut Gus Miftah sebagai ustadz dan utusan khusus Presiden RI dalam urusan toleransi beragama tentu adalah publik figur. Tentu akan siap dengan kritik dan saran warga

Galih Priatmojo
Kamis, 05 Desember 2024 | 12:27 WIB
Soroti Kasus Gus Miftah dengan Pedagang Es Teh, Dosen Agama Islam dan Kemuhammadiyahan Unisa: Sangat Tak Patut
Kolase Gus Miftah dan tukang es teh. (Suarajogja.id)

SuaraJogja.id - Beberapa waktu terakhir ramai pernyataan Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal masyarakat dengan Gus Miftah. Gus Miftah saat mengisi kajian tampak mengolok-olok pedagang es teh. Dosen Agama Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Iwan Setiawan, menilai umpatan yang dilakukan Gus Miftah sangat tidak patut.

Iwan mengatakan Gus Miftah sebagai ustadz dan utusan khusus Presiden RI dalam urusan toleransi beragama tentu adalah publik figur. Tentu akan siap dengan kritikan dan saran dari masyarakat. 

“Sehingga umpatan yang viral dari seorang publik figur kepada penjual es teh, seorang pejuang keluarga, sangat tidak patut. Tidak memberi teladan bagi masyarakat,” ucap Iwan seperti dilansir dari laman UNISA Yogyakarta.

Iwan mengatakan memang tidak mudah seorang ustadz menjaga lisannya di dalam forum publik seperti pengajian. Terkadang terjadi salah lidah, bahkan losdol yang menyebabkan ucapan tidak terkontrol. 

Baca Juga:Satu Tenda Bareng Raffi Ahmad, Gus Miftah Siap "Digembleng" Prabowo di Magelang

“Sehingga yang diperlukan adalah kearifan dalam berucap dan menjaga lisan dalam berucap,” ungkap Iwan.

Iwan menilai humor tetap bisa dilakukan, dengan catatan tidak menyebabkan orang lain merasa tidak dimanusiakan. Tidak mengeluarkan pernyataan yang menyakiti orang lain.

“Tetap menjaga humor dan kelucuan, tapi mulai meninggalkan hal-hal yang menyebabkan orang lain tidak dimanusiakan dan kata-kata yang menyebabkan orang lain tersakiti,” ujar Iwan.

Iwan mengatakan mendatangi pedagang es teh tersebut dan meminta maaf harus dilakukan. “Mendatangi bapak penjual teh dan meminta maaf adalah sikap terbaik,” ujar Iwan.

Baca Juga:Mengintip Gurita Bisnis dan Kekayaan Gus Miftah, Pendakwah yang jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini