PDAM Butuh Anggaran Rp120 Miliar untuk Maksimalkan Pemanfaatan Sumber Air Bawah Tanah di Gunungkidul

Sumber air bawah tanah Bribin sudah dimanfaatkan meski belum maksimal. Dari sumber air ini sebagian wilayah Timur dan Tengah telah terpenuhi kebutuhan air bersihnya

Galih Priatmojo
Jum'at, 06 Desember 2024 | 11:00 WIB
PDAM Butuh Anggaran Rp120 Miliar untuk Maksimalkan Pemanfaatan Sumber Air Bawah Tanah di Gunungkidul
Ilustrasi air bersih di GUnungkidul. [Ist]

Pembangunannya sendiri baru akan dimulai tahun 2027 mendatang. Oleh karenanya, tahun 2025 nanti, pihaknya akan membuat review design. Nantinya mekanisme operasional di sumber air bawah tanah Baron memang cukup rumit. 

Setidaknya butuh 3 kali pemompaan agar air bawah tanah bisa naik ke permukaan dan  baru didistribusikan ke masyarakat. Nantinya sumber air Baron bakal menjadi yang paling besar dari 5 sumber air lainnya dengan debit mencapai 20.000 liter/detik.

"Seropan 950 liter/detik, Bribin 800 liter/detik, Ngobaran 800 liter/detik, Bekah 800 liter/detik dan Gilap 30 liter/detik,"kata dia.

Baca Juga:Pengoperasian Pabrik Es Gesing di Gunungkidul Mundur dari Jadwal, Ini Penyebabnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak