SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) meresmikan Unit Layanan Disabilitas (ULD) bertempat di Jalan Mahoni C-18, Bulaksumur, kompleks UGM, Selasa (10/12/2024). Hal ini sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan ruang pendidikan yang semakin inklusif bagi semua pihak.
Rektor UGM Ova Emilia menuturkan bahwa ULD akan digunakan untuk memberikan layanan yang lebih terpusat bagi seluruh sivitas UGM. Tidak hanya mahasiswa tapi juga dosen maupun tenaga pendidik terkait dengan disabilitas.
"Sebetulnya mahasiswa sudah start lebih dulu peduli pada disabilitas. Ada namanya unit kegiatan mahasiswa peduli disabilitas. Mereka semacam menjadi partner dari anak-anak mahasiswa lain yang mengalami disabilitas," kata Ova ditemui di Kantor ULD UGM, Selasa pagi.
Selain memberikan bantuan untuk kemudian terus melakukan advokasi. Kehadiran ULD, kata Ova, penting untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada publik non-disabilitas.
Baca Juga:Dari Infrastruktur hingga Budaya, UAJY Bergerak Ciptakan Kampus Ramah Disabilitas
"Kemudian juga sebetulnya layanan ini bukan hanya untuk yang disabilitas tetapi untuk memahamkan orang yang non disabilitas how to treat them, bagaimana menghargai, respect dan segala macam karena semua mempunyai hak yang sama," tandasnya.
Ova berharap langkah ini bisa direplikasi oleh banyak perguruan tinggi lain di Indonesia. Sehingga pendidikan inklusif itu bisa diwujudkan secara nyata.
"Harapannya ini menjadi sesuatu yang bisa ditiru juga di tempat lain karena kan menjadi pintar itu adalah hak semua orang tanpa melihat difabel atau tidak to. Sehingga kita perlu mulai membuka untuk bisa memungkinkan hal tersebut," ucapnya.
Ketua Unit Layanan Disabilitas UGM Wuri Handayani menambahkan unit layanan disabilitas sendiri merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Sekarang ini, kata Wuri, baru ada 124 unit layanan disabilitas yang ada di Indonesia. Dari data sekitar 4 ribu universitas di tanah air.
Baca Juga:Upah Minimum 2025 Naik jadi Ancaman PHK Massal, Pemerintah Harus Berikan Insentif Fiskal
"Jadi masih banyak yang perlu diadvokasi untuk membentuk unit layanan disabilitas di masing-masing perguruan tinggi," ucap Wuri.
Sementara itu, salah satu mahasiswi UGM Putri Ariani menyambut baik kehadiran ULD. Dia berharap ULD bisa lebih membantu mengadvokasi dia dan seluruh mahasiswa lainnya.
"Harapannya semoga nanti kebutuhan buat teman-teman disabilitas lebih terdeliver dengan baik, baik kebutuhan akademis lebih tertangani dengan baik karena kan setiap anak-anak itu kan punya kebutuhan yang berbeda gitu, semoga dengan adanya ULD bisa lebih aware dengan keperluan-keperluan mahasiswa disabilitas," kata Putri.