SuaraJogja.id - Pembebasan lahan pada proyek Tol Jogja-Solo Seksi 1 Paket 1.2 Klaten-Purwomartani hampir tuntas. Kini tercatat hanya tanah desa yang masih berproses untuk pembebasannya.
Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 1 Paket 1.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto menuturkan kebutuhan lahan proyek secara keseluruhan untuk Tol Jogja-Solo Seksi 1 Paket 1.2 Klaten-Purwomartani mencapai 4.229 bidang tanah. Sedangkan hingga Desember 2024 ini, total 4.093 lahan atau 96,78 persen bidang tanah sudah dibayar.
Kemudian masih ada sisa lahan yang belum bebas sebanyak 136 bidang atau setara 3,22 persen. Lahan yang belum dibebaskan itu didominasi yang berstatus Tanah Kas Desa (TKD).
"Secara lahan saja jadi itu yang masih dalam tanda kutip masih terkendala yang 3,22 persen itu adalah lahan tanah desa," kata Agung pada Rabu (1/1/2025).
Baca Juga:Tol Jogja-Solo Dikebut, Target Fungsional Lebaran 2025
Disampaikan Agung, proses untuk pembebasan lahan TKD termasuk tegakan di atasnya memerlukan skema tersendiri.
"Tanah desa itu ada yang jadi problem adalah tegakan yang ada di atasnya. Ada bekas pabrik sama beberapa makam itu yang belum diganti rugi," ucapnya.
Palilah atau izin untuk tanah Sultan Ground (SG) sendiri, kata Agung, sudah diterbitkan. Namun masih ada bangunan maupun tegakan di atas SG yang perlu dibebaskan.
Hal itu yang kemudian masih terus diproses hingga sekarang. Termasuk tanah wakaf yang berada di proyek jalan bebas hambatan tersebut.
Untuk tanah wakaf, masih ada dua masjid yang saat ini dalam proses ruislag atau tukar guling. Masjid yang terdampak Tol Jogja-Solo akan dicarikan lahan baru dan dibangunkan pula gedung masjid yang baru di lokasi pengganti.
Baca Juga:Konstruksi Makam Baru Mbah Celeng Capai 80 Persen, Rencana Relokasi Pertengahan 2025