"Misalnya nasi kuning, ada cacahan telur dadar, ada sayurnya. Anak-anak itu ada sifat tidak melihat volume tapi cantiknya, menarik. Itu yang penting di sana kantin harus bisa mengubah yang dijual menjadi lebih menarik," tegasnya.
"Justru sekarang kita harus mengubah penjualan yang tadinya volume besar perkecil tapi enak, itu caranya. Sehingga seandainya produknya itu tidak habis ruginya tidak banyak-banyak amat," tambahnya.