Lalu untuk sampah anorganik dari warga akan dijual melalui Bank Sampah. Penimbangannya pun dilakukan tiap sebulan sekali.
"Total anggota kami 28 orang, ini aktif semua," ujarnya.
Kendati sudah berjalan, Surtinah berharap ada dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya. Terkhusus untuk pelatihan dan pendampingan lebih lanjut.
"Karena dulu pelatihannya cuma dari perorangan. Jadi kalau dari dinas mengadakan pelatihan mungkin bisa berkembang lebih banyak," harapnya.
Baca Juga:Bebas dari Lapas, Imigrasi Yogyakarta Deportasi WNA India Penyelundup Sabu